Jakarta, 27 Rabi’ul Akhir 1437/6 Februari 2016 (MINA) – Yayasan Siti Khadidjah dengan Yayasan Al-Fatah menjalin kerjasama pengembangan program tahfidz (menghafal) Al-Quran di Masjid Al-Furqan Padang Sibusuk, Sumatera Barat.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatangan dan serah terima nota kesepahamam (MoU) oleh Ketua Yayasan Siti Khadidjah, Aqmam Dahlan dan Pembina Yayasan Al-Fatah Yakhsyallah Mansur di Jakarta, Sabtu (6/2).
Hadir dalam serah terima itu, pengurus Yayasan Siti Khadidjah di antaranya Meidy Hamiddy, Iqbal Hamidy, M. Sukma Hamidy, juga perwakilan Yayasan Al-Fatah, yaitu Ahmad Zubaidi Ardani, Mujahid, dan Taufik Ismail, serta notaris Sakuri, SH..
Aqmam Dahlan mengharapkan adanya kerjasama ini dapat meningkatkan pendidikan Islam di lingkungan masjid warisan Keluarga Besar Hamidy yang terletak di pinggir Jalan Lintas Tengah Sumatera itu, selain memakmurkan masjid dengan kajian dan program menghafal Al-Quran.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Dalam kerjasama ini kami merencanakan program sekolah khusus dengan santrinya menginap, serta memadukan kurikulum umum dengan kurikulum khusus berbasis Al-Quran,” kata Aqmam.
Ahmad Zubaidi Ardani mengatakan, kerjasama tersebut akan memperkuat program tahfidzul Quran yang tengah berjalan di Madrasah Diniyah Aliyah (MDA) Masjid Al-Furqan di Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat itu.
“Dalam kerjasama ini telah disepakati Al-Fatah akan menyiapkan dua guru pembimbing tahfidz Al-Quran untuk Masjid Al-Furqan Padang Sibusuk. Dengan konsep sekolah berasrama, nyantri, diharapkan lahir ahli-ahli Al-Quran,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan Al-Quran adalah utama yang harus diberikan kepada generasi muda masyarakat Islam. “Al-Quran menjadi solusi bagi masyarakat yang terjangkit berbagai penyakit baik penyakit fisik maupun social,” tambahnya.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Yayasan Siti Khadidjah yang berdiri sejak 1994 sudah mendirikan Masjid Al-Furqan dan lembaga pendidikan dari tingkat TK, SD, dan SMP Islam serta BMT Al-Furqan di Pusat Pemerintahan Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat.
Berdirinya yayasan dengan menggunakan nama orang tua Keluarga Besar Hamidy ini melanjutkan upaya generasi pendahulu dari Keluarga Besar Hamidy yang pernah memiliki Pondok Pesantren dengan nama Perguruan Thawalib Padang Sibusuk yang cukup terkenal. Saat masa perang kemerdekaan, Belanda membakar habis pondok pesantren ini dalam agresi kedua yang dilancarkannya pada 18 Desember 1948.
Sementara Yayasan Al-Fatah yang menaungi Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia merupakan pusat pendidikan Islam terpadu, didirikan sejak tahun 1975, menyelenggarakan program pendidikan dari tingkat PAUD, TK, MI, MTs, MA, hingga STAI, dalam rangka mempersiapkan generasi pelanjut amanah risalah Islam bagi kemakmuran seluruh alam.
Khusus program tahfidzul Quran sebagai unggulan, telah meraih prestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Puluhan lulusan tahfidzul Quran sebagian dikirim ke berbagai lembaga tahfidzul Quran untuk mengembangkan ilmunya, seperti ke Padang, Jawa Barat, dan Malaysia. Sebagian lainnya melanjutkan studi di Timur Tengah.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Pesantren Al-Fatah Indonesia membuka kesempatan kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan dan organisasi keislaman dalam program menghafal Al-Quran.(L/R05/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain