Gaza, MINA – Sumber medis Palestina melaporkan bahwa jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai 103 orang sejak diumumkannya kesepakatan gencatan senjata Rabu (15/1) lalu.
Kantor Berita WAFA melaporkan, hingga Jumat (17/1) pagi, tercatat 264 warga sipil mengalami luka-luka akibat serangan berkelanjutan oleh penjajah Zionis Israel di Jalur Gaza.
Laporan tersebut merinci bahwa 82 korban tewas berasal dari Gaza utara, 16 di wilayah selatan, dan lima di bagian tengah Jalur Gaza. Dari total korban, 27 di antaranya adalah anak-anak dan 31 lainnya merupakan perempuan.
Pasukan penjajah Zionis Israel terus menyerang berbagai lokasi di Gaza, dengan serangan terbaru menargetkan Jabalia, di bagian utara Jalur Gaza, dengan tiga serangan udara terpisah.
Baca Juga: Hamas Peringati 31 Tahun Pembantaian Masjid Ibrahimi
Sejak dimulainya agresi genosida Zionis Israel pada 7 Oktober 2023, Gaza telah menghadapi pemboman tanpa henti melalui udara, laut, dan darat, yang mengakibatkan tewasnya 46.788 warga Palestina dan melukai 110.453 lainnya.
Ribuan orang masih terjebak di bawah reruntuhan atau terlantar di jalan, tidak dapat diakses oleh tim penyelamat dan medis di tengah serangan yang terus berlangsung.
Serangan yang terus berlangsung di tengah pengumuman gencatan senjata ini memicu kecaman luas dari berbagai pihak internasional. Situasi di Gaza semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Organisasi hak asasi manusia mendesak agar segera diambil tindakan internasional untuk menghentikan kekerasan dan memastikan perlindungan bagi warga sipil di Gaza. Selain itu, dunia internasional diharapkan mendesak Israel untuk mematuhi ketentuan gencatan senjata dan menghentikan serangan terhadap wilayah sipil.[]
Baca Juga: Irlandia Desak Semua Negara Fokus pada Situasi di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Hancurkan Pintu-Pintu Masjid di Nablus