Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Balita Pengungsi Cedera Gas Air Mata oleh Polisi Macedonia

Rudi Hendrik - Selasa, 1 Maret 2016 - 07:26 WIB

Selasa, 1 Maret 2016 - 07:26 WIB

438 Views

Pengungsi di perbatasan Yunani-Macedonia. (Foto: dok. The Economic Times)
<a href=

Pengungsi di perbatasan Yunani-Macedonia. (Foto: dok. The Economic Times)" width="600" height="451" /> Pengungsi di perbatasan Yunani-Macedonia. (Foto: dok. The Economic Times)

Idomeni, 22 Jumadil Awwal 1437/1 Maret 2016 (MINA) – Seorang balita pengungsi berusia enam pekan menderita cedera gas air mata yang ditembakkan oleh polisi Macedonia di perbatasan dengan Yunani.

Kondisi itu dikisahkan oleh lembaga medis amal Dokter Lintas Batas (MSF) di Twitter, Senin (29/2). Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Polisi Macedonia menembakkan gas air mata dan granat kejut setelah ratusan pengungsi Irak dan Suriah yang frustrasi mencoba memaksa melalui kawat penghalang untuk melintasi perbatasan menuju negara Eropa tenggara.

Ketegangan berkobar pada Senin. Ribuan pengungsi yang putus asa terjebak selama berhari-hari di perbatasan sisi Yunani, membanjiri sebuah kamp pengungsi yang dibangun di Idomeni.

Baca Juga: Jet Pembom AS Terbang di Atas Laut Karibia Dekat Venezuela

“Orang-orang hanya ingin perjalanan yang aman,” kata Vicky Markolefa dari lembaga medis Dokter Lintas Batas (MSF) kepada Al Jazeera dari Idomeni yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). “Kami mengutuk kekerasan terhadap pengungsi yang tidak bersalah.”

MSF merawat banyak pengungsi karena masalah pernapasan setelah mereka menghirup gas air mata yang ditembakkan pada mereka. Perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang terjebak dalam kerusuhan.

Markolefa mengatakan, orang membentuk antrian sepanjang 400 meter hanya untuk memperoleh makanan.

“Kami kewalahan. LSM melakukan yang terbaik untuk menanggapi, tapi kami menyerukan pemerintah Eropa untuk bertindak sekarang,” katanya.

Baca Juga: Trump Tegaskan Tak Mau Jadi Cawapres pada Pemilu 2028

Hanya sekitar 50 pengungsi yang diizinkan masuk ke Macedonia di hari itu. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hadiri Konferensi Perdamaian di Vatikan, Menag Sampaikan Pesan Persaudaraan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Indonesia
Indonesia