Balita Pengungsi Cedera Gas Air Mata oleh Polisi Macedonia

Pengungsi di perbatasan Yunani-Macedonia. (Foto: dok. The Economic Times)
di perbatasan Yunani-Macedonia. (Foto: dok. The Economic Times)

Idomeni, 22 Jumadil Awwal 1437/1 Maret 2016 (MINA) – Seorang pengungsi berusia enam pekan menderita cedera yang ditembakkan oleh polisi Macedonia di perbatasan dengan Yunani.

Kondisi itu dikisahkan oleh lembaga medis amal Dokter Lintas Batas (MSF) di Twitter, Senin (29/2). Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Polisi Macedonia menembakkan gas air mata dan granat kejut setelah ratusan pengungsi Irak dan Suriah yang frustrasi mencoba memaksa melalui kawat penghalang untuk melintasi perbatasan menuju negara Eropa tenggara.

Ketegangan berkobar pada Senin. Ribuan pengungsi yang putus asa terjebak selama berhari-hari di perbatasan sisi Yunani, membanjiri sebuah kamp pengungsi yang dibangun di Idomeni.

“Orang-orang hanya ingin perjalanan yang aman,” kata Vicky Markolefa dari lembaga medis Dokter Lintas Batas (MSF) kepada Al Jazeera dari Idomeni yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA). “Kami mengutuk kekerasan terhadap pengungsi yang tidak bersalah.”

MSF merawat banyak pengungsi karena masalah pernapasan setelah mereka menghirup gas air mata yang ditembakkan pada mereka. Perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang terjebak dalam kerusuhan.

Markolefa mengatakan, orang membentuk antrian sepanjang 400 meter hanya untuk memperoleh makanan.

“Kami kewalahan. LSM melakukan yang terbaik untuk menanggapi, tapi kami menyerukan pemerintah Eropa untuk bertindak sekarang,” katanya.

Hanya sekitar 50 pengungsi yang diizinkan masuk ke Macedonia di hari itu. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.