AL-SHABAB-2.jpg" alt="Anggota militan Al-Shabab Somalia. (Foto: dok. Muslim Village)" width="700" height="400" /> Anggota militan Al-Shabab Somalia. (Foto: dok. Muslim Village)
Mogadishu, 30 Jumadil Awwal 1437/9 Maret 2016 (MINA) – Kelompok bersenjata Somalia Al-Shabab membantah 150 pejuangnya tewas oleh serangan pesawat tanpa awak (drone) Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya pada Senin (7/3), Departemen Pertahanan AS di Washington mengumumkan, drone AS menewaskan lebih dari 150 anggota Al-Shabab di kamp pelatihan Raso, Somalia Selatan.
“Amerika sedang bermimpi. Kami tidak pernah mengumpulkan banyak pejuang kami di satu tempat. Kami tahu situasi keamanan,” kata Juru Bicara Al-Shabab Abdulaziz Abu Musab kepada Al Jazeera dalam panggilan telepon pada Selasa (8/3) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Abu Musab mengakui serangan drone AS itu terjadi di lokasi yang mereka sebutkan, tapi ia menegaskan bahwa jumlah korban yang disebutkan AS kepada dunia adalah bohong.
Baca Juga: Ratusan Rektor di AS Kecam Serangan Trump terhadap Dunia Akademis
Serangan udara drone terjadi pada Sabtu di sebuah kamp, sekitar 130 km dari bandara Baledogle di wilayah Lower Shabelle, basis utama untuk pasukan misi penjaga perdamaian Uni Afrika, AMISOM.
Tentara Amerika juga hadir di basis Belidogle.
Al-Shabab pada 15 Januari menyerang dan berhasil menguasai basis AMISOM di El Adde, barat daya Somalia. Kelompok ini menewaskan puluhan tentara Kenya dan menangkap beberapa prajurit.
Kelompok ini juga pernah melakukan serangan fajar serupa di pangkalan Uni Afrika pada September 2015, menewaskan 20 tentara Uni Afrika. (T/P001/P2)
Baca Juga: Indonesia Tampilkan Keunggulan Kopi Nusantara di Specialty Coffee Expo 2025 di Houston
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Prancis Heningkan Cipta Kenang Jamaah Muslim yang Terbunuh di Masjid