Khortum, MINA – Pihak berwenang Sudan pada Ahad (4/9) menyebutkan jumlah korban tewas akibat hujan deras dan banjir bandang sejak Juni mencapai 112 orang.
Dalam sebuah pernyataan, Dewan Nasional untuk Pertahanan Sipil mengatakan 115 orang terluka di samping runtuhnya 34.944 rumah dan kerusakan sebagian 49.096 lainnya, Anadolu melaporkan.
Bulan lalu, pihak berwenang Sudan mengumumkan keadaan darurat di enam negara bagian yang paling parah dilanda banjir; Negara Bagian Nil, Nil Putih, Kordofan Barat, Kordofan Selatan, Darfur Selatan, dan Kassala.
Pekan lalu, PBB mengatakan hampir 250.000 orang Sudan terkena dampak banjir dan hujan lebat di negara itu sejak Juni.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Musim hujan di Sudan biasanya dimulai pada bulan Juni dan berlangsung hingga September, dengan puncak hujan dan banjir diperkirakan antara Agustus dan September.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan mengumumkan keadaan darurat, sebuah langkah yang dikecam oleh kekuatan politik sebagai “kudeta militer”. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki