Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)
Sebelas bulan berlalu, kita menjalani lika-liku kenyataan. Sebelas bulan kita bergelut mencari nafkah dan menjalani kehidupan. Tidak sedikit kita melakukan perbuatan dosa, maksiat, dan berbuat kesalahan.
Kini, alhamdulillah, kita masih diberi kesempatan bertobat dan membersihkan segala noda dosa dengan kehadiran bulan suci Ramadhan.
Hal ini mengingat kesempatan dan peluang meraih derajat takwa sangatlah terbuka lebar pada bulan penuh berkah Ramadhan. Ini jika diisi dengan amalan-amalan sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Berikut amalan-amalan yang dapat kita kerjakan pada bulan suci Ramadhan.
Amalan ibadah yang utama pada bulan Ramadhan tentu adalah ramadhan/">puasa Ramadhan. Ini sesuai dengan firman Allah :
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al-Baqarah/2: 183).
- Shalat Tarawih
Amalan lainnya yang utama adalah melaksanakan Shalat Tarawih pada malam-malam bulan Ramadhan. Seperti disebutkan di dalam hadits :
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa melakukan shalat malam Ramadhan (Shalat Tarawih) karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
- Bertadarrus Al-Quran
Hal ini mengingat bulan Ramadhan merupakan bulan Al-Quran. Allah menyebutkan di dalam ayat :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya : “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). ” (Q.S. Al-Baqarah/2 : 185).
Bahkan secara khusus Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bertadarus Al-Quran di hadapan Malaikat Jibril pada malam-malam Ramadhan.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
- Memperbanyak Shalat Sunah
Inilah bulan kesempatan kita menambah amalan dengan memperbanyak shalat sunah. Seperti shalat sebelum shalat fardhu (qabliyah), shalat setelah shalat fardhu (ba’diyah), dan shalat Dhuha.
Terlebih pahalanya, melaksanakan shalat sunah pada bulan Ramadhan, senilai dengan melaksanakan shalat fardhu pada bulan selain Ramadhan.
Ini sebagaimana dikatakan di dalam hadits :
مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخِصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَة فِيْمَا سِوَاهُ
Artinya: “Barang siapa mendekatkan diri kepada Allah di bulan ini dengan satu kebaikan (amalan sunah), maka pahalanya seperti dia melakukan amalan fardhu pada bulan-bulan yang lain. Barangsiapa melakukan amalan fardhu pada bulan ini (Ramadhan), maka pahalanya seperti telah melakukan 70 amalan fardhu pada bulan lainnya.” (HR Ibnu Khuzaimah).
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
- Memperbanyak Doa
Doanya orang yang berpuasa sangat mustajab. Ini seperti dikatakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
ثَلَاثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالاِْمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Artinya : “Ada tiga macam orang yang doanya tidak ditolak, dan orang yang berpuasa hingga berbuka, imaam yang adil ,dan orang yang didzalimi, diangkat oleh Allah sampai di bawah awan di hari kiamat nanti, dan dibukakan baginya semua pintu langit, lalu Allah berfirman : demi Kemuliaan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu, sekalipun sesudahnya.” (HR At-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Pada hadits lain disebutkan :
اِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةً مَا تُرَدُّ
Artinya :”Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa pada saat berbukanya terdapat doa yang tidak tertolak”. (HR Ibnu Majah dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘Anhu).
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
- Gemar Bersedekah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah orang yang gemar bersedekah. Lebih-lebih pada bulan Ramadhan, Rasulullah lebih cepat lagi dalam bersedekah, secepat angin bertiup.
فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Artinya : “Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah orang yang paling dermawan dalam berbuat kebaikan (pada bulan Ramadhan) melebihi cepatnya angin bertiup.” (HR Bukhari dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhu).
Pada hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan :
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ
Artinya : “Barangsiapa yang memberi makan berbuka orang berpuasa, maka ia memperoleh pahala sama dengannya, hal tersebut tidak mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.” (HR Ahmad dari Zaid Ibnu Khalid Al-Juhani Hudzaifah Radhiyallahu ‘Anhu).
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
- Menunaikan Zakat
Di dalam ayat disebutkan :
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya : “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS At-Taubah/9: 103).
Di dalam hadits disebutkan:
فَرَضَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَاْلأُنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ [رواه البخاري]
Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas budak, orang merdeka, laki-laki, wanita, baik kecil maupun besar, dari golongan Islam dan beliau menyuruh membagikannya sebelum orang pergi shalat Id (Idul Fitri). (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
- Pergi Umrah Ramadhan
Di dalam hadits dikatakan :
فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي
Artinya : “Maka sesungguhnya umrah pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan haji atau haji bersamaku”. (HR Bukhari dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘Anhuma).
- Melaksanakan I’tikaf
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya : “Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beri’tikaf pada sepuluh yang akhir dari Ramadhan”. (HR Bukhari dai Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhu).
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
- Makan Sahur
Makan sahur merupakan amal utama yang mendatangkan keberkahan. Di samping menguatkan fisik ketika akan berpuasa dari sejak imsak hingga Maghrib. Seperti disebutkan di dalam hadits :
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَة
Artinya : “Bersahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur terkandung keberkahan”. (HR Bukhari dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu).
- Menyegerakan Berbuka
Menyegerakan berbuka puasa ketika tiba waktu Maghrib termasuk amal yang dianjurkan ketika mengakhiri puasa. Seperti disebutkan di dalam hadits :
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya : “Manusia masih tetap dalam keadaan baik selagi mereka menyegerakan berbuka puasa”. (HR Muslim dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘Anhu).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan
Pada hadits lain dikatakan :
لاَ يَزَالُ الدِّينُ ظَاهِرًا مَا عَجَّلَ النَّاسُ الْفِطْرَ لِأَنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى يُؤَخِّرُونَ
Artinya : ”Masih tetap berjaya agama (Islam) selagi umatnya menyegerakan berbuka, karena sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani selalu mengakhirkannya”. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
- Berjuang di Jalan Allah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beserta para sahabatnya tetap berjuang di jalan Allah, bahkan terus meningkatkan jihadnya pada bulan suci Ramadhan.
Terbukti, Rasulullah dan para sahabatnya melaksanakan beberapa peperangan perjuangan menegakkan agama Allah, pada bulan ramadhan. Di antaranya : Perang Badar pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijrah, Pembebasan Fathu Makkah berlangsung pada bulan Ramadhan tahun ke-8 Hijriah.
Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina
Maka, pada bulan Ramadhan ini dapat kita jadikan sebagai momentum perjuangan menegakkan kalimatullah, yang dapat dilakukan melalui dunia dakwah, pendidikan, sosial, media sosial, media massa, dan sebagainya.
Demikianlah 12 keutamaan amalan utama pada bulan suci Ramadhan. Semoga kita dapat mengamalkannya, dalam bimbingan Allah. Aamiin. (A/RS2/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)