Paris, 4 Safar 1437/16 November 2015 (MINA) – Sebanyak 12 jet tempur Perancis membombardir markas Islamic State (ISIS/Daesh) di Raqqa, Suriah, serangan pertama pasca kelompok menyerang Paris Jumat lalu.
Kementerian Pertahanan Perancis mengatakan, sejumlah 12 pesawat tempur, termasuk 10 pembom tempur, menjatuhkan 20 bom di target pada Ahad malam (15/11).
Serangan itu diluncurkan saat para pemimpin negara G20 di Antalya, Turki, berjanji memperbaharui perlawanan mereka melawan ISIS.
“Target pertama menghancurkan pos komando, pusat perekrutan jihad, depot senjata dan amunisi Daesh. Kedua menghantam kamp pelatihan teroris,” kata pernyataan Kementerian, demikian Al-Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pesawat tempur Perancis berangkat dari Yordania dan Uni Emirat Arab. Serangan dilakukan berkoordinasi dengan pasukan Amerika Serikat.
Menulis di Twitter, kelompok aktivis anti-ISIS di Raqqa, Being Silently Slaughtered, mengatakan serangan udara juga telah mengenai stadion, museum, klinik, rumah sakit, peternakan ayam dan bangunan pemerintah setempat.
Kelompok itu mengatakan, air dan listrik terputus di seluruh kota akibat serangan, setidaknya 30 serangan udara telah dilakukan.
Namun kelompok itu mengatakan tidak ada korban sipil yang segera dilaporkan.(T/P001/R05)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata