12 Pemain Indonesia Mundur dari Chinese Taipei Open 2022

Jakarta, MINA – Sejumlah 12 pemain Indonesia menyatakan dari Chinese Taipei Open 2022, di antaranya karena cedera.

Dua juara Singapore Open 2022 asal Indonesia yang awalnya akan turun di ajang bulu tangkis Taiwan Open 2022 dipastikan batal ikut.

Pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri) dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (ganda putra) memilih untuk mundur.

Kedua pasangan itu sedang mengalami cedera. Fadia mengalami masalah di tumitnya sejak di Malaysia Open, sedangkan Leo masih merasakan sakit di pinggang.

“Kami menarik keikutsertaan Apri/Fadia dan dari Taipei Open 2022. Untuk Apri/Fadia, kakinya Fadia ada sedikit kendala sejak di Malaysia dan Leo bagian pinggang yang baru sembuh kembali terasa jadi diputuskan untuk fokus penyembuhan dahulu,” kata Rionny Mainaky, kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Senin (18/7).

Selain Apri/Fadia dan Leo/Daniel, PBSI juga menarik keikutsertaan beberapa pemain dari ajang dengan level Super 300 itu. Alasannya karena ada pelatih dan pemain yang sakit.

“Di Taiwan, protokol kesehatan masih sangat ketat. Ada karantina, sistem bubble, dan tes antigen setiap hari. Bila terpapar, karantina harus di rumah sakit. Kami tidak mau ambil resiko,” ujar Rionny.

Rionny menambahkan, tim yang kembali dari Singapura akan menjalani tes PCR dan karantina sesampainya di Indonesia untuk memastikan semuanya aman.

Meski begitu, tim Indonesia tetap mengirim wakil di Chinese Taipei Open 2022. Ada tiga wakil Merah Putih yang akan bertanding. Mereka adalah Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Christian Adinata (tunggal putra), dan Komang Ayu Cahya Dewi (tunggal putri) yang sudah tiba sejak Jumat (15/7) lalu dari Jakarta.

Sementara itu, Rionny merasa puas dan senang atas pencapaian tim bulu tangkis Indonesia di tour Asia Tenggara. Pemain Merah Putih berjaya di turnamen Malaysia Open, Malaysia Masters, dan Singapore Open.

Dalam tiga turnamen yang berlangsung tiga pekan berturut-turut itu, wakil Indonesia sukses meraih enam gelar juara dan empat runner-up.

“Saya pun senang karena pelatih dapat menjaga kondisi dan semangat atlet-atletnya hingga bisa all-out memberikan yang terbaik dari turnamen pertama hingga terakhir di Singapura,” kata Rionny.

Walau begitu, Rionny tetap menyampaikan evaluasi untuk perbaikan di turnamen-turnamen yang akan datang. Sebelum bertanding, pemain harus menyiapkan strategi permainan dan yakin tanpa keraguan. (R/R11/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.