Al-Quds, MINA – Sebanyak 12 pemukim Israel menyerbu halaman kompleks Masjid Al Aqsha pada Kamis (10/5) di bawah perlindungan pasukan Israel yang bersenjata lengkap.
Kepala Departemen Media Badan Waqaf Al Aqsa Firas Al-Dibs mengatakan, sekitar 90 pemukim Israel menyerbu kompleks melalui Gerbang Maroko dalam kelompok cukup besar berturut-turut.
Al-Dibs mengatakan, para pemukim Israel secara provokatif mengunjungi kompleks itu, demikian Wafa melaporkan dikutip MINA.
Kunjungan semacam itu memicu frustrasi di kalangan warga Palestina yang melihat serangan itu sebagai ancaman terhadap kedaulatan Palestina, yang secara efektif telah dinodai oleh meningkatnya kehadiran pemukim di seluruh tanah Palestina.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Kompleks Masjid Al-Aqsha yang terletak tepat di atas Tembok Barat, menampung Dome of the Rock dan masjid Al-Aqsha. Situs ketiga paling suci dalam Islam itu juga dihormati sebagai tempat paling suci dalam Yudaisme, karena terletak di mana orang-orang Yahudi percaya Kuil Pertama dan Kedua pernah berdiri.
Sementara kunjungan Yahudi diizinkan ke kompleks itu, ibadah non-Muslim di Al-Aqsha dilarang menurut perjanjian yang ditandatangani antara Israel dan pemerintah Yordania setelah pendudukan ilegal Israel atas Yerusalem Timur pada 1967.
Terlepas dari kesepakatan dengan Yordania yang merupakan penjaga Al-Aqsha, otoritas Israel secara teratur mengizinkan pengunjung Yahudi untuk memasuki situs tersebut, seringkali di bawah perlindungan pasukan bersenjata.
Kunjungan semacam itu biasanya dilakukan oleh kelompok sayap kanan yang berusaha mengganggu ketenangan status quo tersebut, dengan pembatasan akses warga Palestina. (T/R03/RI-1)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)