Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

12 TEWAS, 200 TERLUKA DALAM BENTROKAN ALEXANDRIA DI MESIR

Admin - Sabtu, 6 Juli 2013 - 02:05 WIB

Sabtu, 6 Juli 2013 - 02:05 WIB

325 Views ㅤ

Kairo, 27 Sya’ban 1434/6 Juli 2013 (MINA) – Dua belas orang telah tewas dan sedikitnya 200 terluka di kota Iskandariyah, Mesir selama terjadi bentrokan antara ribuan lawan dan pendukung Presiden Muhammad Mursi.

Bentrokan antara faksi-faksi yang bersaing tersebut terjadi setelah shalat Jumat di kota Mediterania, selama penggulingan Mursi dalam sebuah kudeta militer Mesir, menurut melaporan Press Tv dipantau Mi’raj News Agency (MINA).

Bentrokan di Alexandria itu menimbulkan korban sekitar 12 tewas pada hari Jumat dalam aksi bentrokan di seluruh Afrika Utara untuk setidaknya 30.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Selain itu, pemimpin Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badie mengatakan bahwa kudeta militer Mesir terhadap presiden Mursi yang terpilih secara demokratis adalah ilegal dan jutaan pendukung Mursi akan tetap di jalan sampai Mursi kembali sebagai presiden, katanya.

Badie membuat pernyataan selama pidato kepada puluhan ribu pendukung Ikhwanul Muslimin yang berkumpul di Masjid al-Adawiya Rabia di Kairo.

Ia mengatakan akan untuk “menyelesaikan revolusi” menggulingkan rezim yang didukung Barat mantan diktator Mesir Hosni Mubarak pada tahun 2011.

Pada hari Rabu, panglima militer Mesir digulingkan Morsi, yang mengambil alih pemerintahan pada Juni 2012, dan membubarkan konstitusi negara dalam sebuah langkah bertujuan untuk menyelesaikan krisis politik di negara itu.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Sementara itu, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi menyatakan bahwa pemilihan parlemen baru akan diselenggarakan, dan menyatakan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahkamah Adly Mansour sebagai pemimpin sementara.

Militer Mesir mengumumkan jam kerja setelah ultimatum selama dua hari untuk Mursi berakhir.

Mesir meluncurkan revolusi melawan rezim mendukung Israel pada tanggal 25 Januari 2011, yang akhirnya membawa mengakhiri selama 30 tahun kediktatoran Mubarak pada tanggal 11 Februari 2011. (T/P012/R2).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

 

 

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda