Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

13 Atlet Palestina Gugur dalam Serangan Israel Selama Juni

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Serangan brutal yang terus dilakukan pasukan penjajah Zionis Israel kini menyasar kalangan atlet.(Foto: WAFA)

Jerusalem, MINA – Serangan brutal yang terus dilakukan pasukan penjajah Zionis Israel kini menyasar kalangan atlet. Komite Olimpiade Palestina mengungkapkan bahwa sepanjang Juni 2025 saja, sebanyak 13 atlet Palestina gugur akibat serangan militer Israel, termasuk pemain sepak bola, atlet bela diri, dan anggota tim bola tangan dan bola voli.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Sabtu (28/6), Komite Olimpiade Palestina menyebut bahwa pasukan Israel terus melakukan pelanggaran berat terhadap komunitas olahraga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Data terbaru menyebutkan 13 atlet tewas dalam bulan Juni, menambah panjang daftar korban dari kalangan pemuda, atlet, dan anggota pramuka yang kini mencapai sekitar 615 orang dari total lebih dari 56.000 syuhada Palestina.

Lebih dari 150.000 lainnya dilaporkan terluka sejak dimulainya agresi besar Israel.

Baca Juga: VNL Putra 2025: Polandia Menang atas Kanada, Pepet Brasil di Puncak

Dari 13 korban bulan ini, delapan di antaranya adalah pesepak bola dan staf pelatih, dua atlet bola voli, satu pemain bola tangan, satu atlet Muay Thai, dan satu atlet karate. Komite menyebut serangan ini sebagai bentuk nyata “pembantaian sistematis terhadap dunia olahraga Palestina.”

Para Atlet yang Gugur
Para pesepak bola yang gugur termasuk Mohamed Abdel Moneim Al-Jaabari, Emad Yousef Al-Samhouri, Mohamed Mahmoud Yassin, Mostafa Mayt, Abdullah Mazen Hawila, Ayman Jumaa Al-Hamas, dan Youssef Ayman Al-Najjar.

Dua atlet bola voli yang menjadi korban adalah Abdel Karim Al-Nanman dan Ahmed Mohamed Al-Mufti, sedangkan pemain bola tangan Mohamed Hussein Al-Nashar turut gugur dalam serangan. Sementara itu, atlet Muay Thai Ammar Hamayel dan atlet karate Ayman Totah juga menjadi korban.

Komite Olimpiade Palestina menyesalkan tidak adanya tekanan internasional yang cukup kuat untuk menghentikan agresi ini. “Ini adalah kejahatan terhadap generasi muda Palestina. Atlet kami dibunuh bukan karena bertempur, tetapi karena mereka adalah simbol harapan, perlawanan damai, dan semangat nasional,” tulis pernyataan resmi tersebut.

Baca Juga: Piala Dunia Antarklub, Al-Hilal Siap Lawan Manchester City

Lembaga-lembaga HAM dan komunitas olahraga global didesak untuk angkat suara atas tragedi ini. Komite mengingatkan bahwa dunia tidak bisa menutup mata terhadap pembunuhan sistematis terhadap atlet dan warga sipil yang berjuang hanya untuk hidup bermartabat di tanah air mereka sendiri.

Kematian para atlet ini bukan hanya kehilangan besar bagi dunia olahraga Palestina, tetapi juga pukulan telak terhadap harapan dan masa depan generasi muda yang mendambakan perdamaian, martabat, dan kesempatan yang adil untuk berkembang di bawah langit yang bebas dari drone dan rudal.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: VNL 2025: Belanda Korban Anyar Singa-Singa Karibia

Rekomendasi untuk Anda