Ramallah, MINA – Sebanyak 13 tahanan Palestina di penjara Israel saat ini (9/8) tetap melakukan mogok makan sebagai protes atas penahanan administratif mereka yang tidak adil, tanpa tuduhan atau pengadilan, menurut Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan.
Komisi mengatakan, mogok makan terlama dari 13 tahanan Salem Ziadat (40), yang telah melakukan mogok makan selama 28 hari, Wafa melaporkan.
Jumlah tahanan mogok makan adalah lima belas orang hingga Sabtu (7/8), ketika tahanan Mohammad Khaled Abusill dan Ahmad Abdulrahman Abusill mencapai kesepakatan dengan Layanan Penjara Israel mengenai pembatasan hukuman penahanan administratif mereka.
Saat ini, Israel menahan sekitar 540 warga Palestina dalam penahanan administratif, yang dianggap ilegal oleh hukum internasional, kebanyakan dari mereka adalah mantan tahanan yang menghabiskan bertahun-tahun di penjara karena perlawanannya terhadap pendudukan Israel.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Selama bertahun-tahun, Israel telah menempatkan ribuan warga Palestina dalam penahanan administratif untuk waktu yang lama, tanpa mengadili mereka, tanpa memberi tahu mereka tentang tuduhan terhadap mereka, dan tanpa mengizinkan mereka atau penasihat hukumnya untuk memeriksa bukti.
Tahanan Palestina terus-menerus melakukan mogok makan terbuka sebagai cara untuk memprotes penahanan administratif ilegal mereka. Mereka menuntut diakhirinya kebijakan yang melanggar hukum internasional ini. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan