SECARA ilmiah, shalat membentuk keteraturan dalam hidup seseorang, melatih disiplin, dan meningkatkan kestabilan emosi. Dalam Islam, shalat tepat waktu adalah bentuk ketaatan tertinggi. Allah berfirman: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar” (QS. Al-‘Ankabut: 45). Ketika seseorang konsisten dalam menjaga shalat, maka hatinya akan bersih dari penyakit rohani, dan pikirannya menjadi lebih jernih dalam mengambil keputusan. Ini adalah fondasi spiritual dan psikologis bagi kesuksesan dan datangnya rezeki.
Pertama, Membaca Al-Qur’an dan Mentadabburinya. Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang penuh hikmah. Secara neurologis, membaca Al-Qur’an mampu menenangkan sistem saraf pusat dan meningkatkan konsentrasi. Dalam QS. Thaha: 124 disebutkan bahwa barangsiapa berpaling dari Al-Qur’an, maka kehidupannya akan sempit. Maka sebaliknya, yang selalu membaca dan merenungkan maknanya, akan diberikan kelapangan hidup dan rezeki. Hal ini menunjukkan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dan motivasi hidup.
Kedua, Istighfar (Memohon Ampun kepada Allah). Secara psikologis, istighfar adalah bentuk terapi kejiwaan karena melibatkan kesadaran akan kesalahan dan keinginan memperbaiki diri. Dalam QS. Nuh: 10–12, Allah menjanjikan hujan yang lebat, harta, anak-anak, kebun-kebun, dan sungai-sungai bagi orang yang memperbanyak istighfar. Ini menunjukkan bahwa istighfar adalah kunci pembuka pintu keberkahan dan kemudahan rezeki dalam berbagai bentuk, baik materi maupun non-materi.
Ketiga, Bersedekah dengan Ikhlas. Secara ilmiah, orang yang rajin bersedekah memiliki kualitas hidup yang lebih baik karena merasa lebih bahagia dan memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim). Dari sisi ekonomi mikro, sedekah menciptakan sirkulasi kekayaan yang lebih luas, memperkuat solidaritas sosial, dan pada akhirnya menarik kebaikan serta keberkahan hidup bagi pemberi maupun penerima.
Baca Juga: Membangun Budaya Regenerasi
Keempat, Menjalin Silaturahmi. Hubungan sosial yang kuat sangat berpengaruh terhadap kesuksesan dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” Dalam konteks sosial modern, silaturahmi memperluas jaringan sosial yang sangat penting dalam dunia kerja, bisnis, dan peluang kehidupan.
Kelima, Bangun Pagi dan Produktif Sejak Subuh. Secara ilmiah, bangun pagi berkaitan dengan ritme sirkadian tubuh yang optimal untuk berpikir jernih, membuat keputusan, dan berkarya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Dawud). Dengan memulai aktivitas sejak pagi, seseorang mendapatkan peluang lebih besar untuk berkarya, mengatur waktu dengan efektif, serta lebih siap menghadapi tantangan hari itu, yang menjadi modal penting dalam meraih kesuksesan.
Keenam, Bertawakal setelah Ikhtiar Maksimal. Tawakal bukanlah pasrah tanpa usaha, melainkan kepercayaan penuh setelah berikhtiar maksimal. Secara psikologis, tawakal mengurangi kecemasan dan menenangkan hati, karena seseorang sadar bahwa hasil akhir bukan sepenuhnya dalam kendalinya. Dalam QS. Ath-Thalaq: 3, Allah berfirman, “Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” Ini adalah prinsip penting dalam manajemen risiko dan mentalitas sukses.
Ketujuh, Berbakti kepada Orang Tua. Secara spiritual, ridha Allah tergantung pada ridha orang tua. Penelitian menunjukkan bahwa hubungan baik dengan orang tua meningkatkan rasa aman, kepercayaan diri, dan kestabilan emosional, yang penting dalam meraih kesuksesan. Dalam QS. Al-Isra: 23–24, Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua, bahkan merendahkan diri di hadapan mereka. Ini bukan hanya ibadah, tetapi juga jalan menuju keberkahan rezeki.
Baca Juga: Sukses Tanpa Stres, Cara Islami Meraih Kejayaan Dunia Akhirat
Kedelapan, Membantu Sesama dengan Ikhlas. Perbuatan baik kepada sesama, seperti menolong orang yang kesulitan, memiliki efek boomerang positif dalam kehidupan seseorang. Dalam Islam, membantu sesama adalah bentuk amal jariyah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim). Secara sosial, ini menciptakan lingkungan saling dukung, dan dari sisi psikologis, ini memperkuat rasa empati serta memperluas jaringan pertolongan dalam kehidupan.
Kesembilan, Menjaga Kejujuran dalam Segala Hal. Kejujuran adalah pondasi dari reputasi yang baik. Secara profesional, orang jujur lebih dipercaya, lebih mudah mendapatkan promosi atau peluang bisnis. Dalam Islam, kejujuran adalah salah satu ciri utama orang beriman. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dikenal sebagai “Al-Amin” (yang terpercaya), dan itu menjadi modal sosialnya dalam dakwah dan kesuksesan. Orang yang jujur akan mendatangkan keberkahan dalam usahanya.
Kesepuluh, Meninggalkan Dosa dan Maksiat. Dosa adalah penghalang rezeki. Secara spiritual, dosa mengundang murka Allah dan menutup pintu keberkahan. Secara psikologis, perbuatan dosa menggerogoti ketenangan batin. Dalam QS. Al-A’raf: 96, Allah berfirman: “Jika saja penduduk negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi.” Ini adalah prinsip bahwa kebaikan pribadi dan sosial membuka pintu kemakmuran.
Kesebelas, Meningkatkan Ilmu dan Keterampilan. Kesuksesan duniawi sangat erat kaitannya dengan ilmu. Dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah). Secara praktis, orang yang terus belajar akan lebih kompeten dan lebih adaptif terhadap perubahan zaman, yang merupakan kunci utama dalam meraih kesuksesan finansial dan profesional.
Baca Juga: Muda Kaya, Tua Bahagia, Akhirat Surga: Rahasia Hidup Sukses
Keduabelas, Berdoa dengan Yakin dan Sungguh-sungguh. Doa adalah senjata spiritual seorang muslim. Dalam Qs. Ghafir: 60, Allah berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” Doa yang disertai keyakinan mampu memperkuat optimisme dan harapan. Secara psikologis, ini menciptakan efek self-fulfilling prophecy, di mana seseorang lebih fokus dan yakin terhadap tujuannya, sehingga peluang untuk sukses semakin terbuka.
Ketigabelas, Hidup Hemat dan Mengelola Keuangan dengan Bijak. Islam sangat menganjurkan hidup hemat dan menghindari pemborosan. Dalam Qs. Al-Isra: 27 disebutkan bahwa pemboros adalah saudara syaitan. Secara ekonomi, orang yang hemat mampu mengelola aset, berinvestasi, dan lebih tahan menghadapi masa sulit. Ini adalah bekal penting dalam meraih kesuksesan jangka panjang dan menumbuhkan rezeki secara berkelanjutan.
Keempatbelas, Bersyukur dalam Setiap Keadaan. Bersyukur adalah energi positif yang luar biasa. Dalam Qs. Ibrahim: 7, Allah menjanjikan, “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” Orang yang bersyukur cenderung memiliki mentalitas positif, tidak mudah mengeluh, dan lebih produktif. Secara ilmiah, rasa syukur meningkatkan kebahagiaan, mengurangi depresi, dan menciptakan motivasi tinggi dalam mencapai tujuan hidup dan membuka jalan rezeki.
Salah satu amalan dahsyat pembuka rezeki dan kesuksesan adalah tawakal sepenuh hati kepada Allah setelah ikhtiar maksimal, disertai rutinitas shalat tahajud dan memperbanyak istighfar di sepertiga malam terakhir. Saat dunia terasa sempit dan usaha seakan tak membuahkan hasil, justru saat itulah langit terbuka lebar bagi mereka yang mengetuknya dengan tangis doa, keyakinan, dan keikhlasan.
Baca Juga: Membangun Empati: Landasan Ilmiah Dan Syariat
Allah berjanji dalam Al-Qur’an, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq: 2-3). Dalam ketundukan yang tulus itu, terbuka pintu-pintu langit yang menurunkan keberkahan, mengubah harapan menjadi kenyataan, dan menggiring langkah menuju kesuksesan sejati. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jangan Hanya Bermimpi, Wujudkan!