New York, MINA – Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (12/9) menjadi momen penting dalam perjuangan diplomatik Palestina.
Dalam sidang yang digelar di markas besar PBB, 142 dari 193 negara anggota memberikan dukungan terhadap resolusi Deklarasi New York, yang menyerukan penyelesaian damai atas konflik Israel-Palestina melalui solusi dua negara.
Deklarasi ini merupakan tindak lanjut dari Konferensi Internasional Tingkat Tinggi yang digelar di markas besar PBB pada Juli 2025, yang diinisiasi bersama oleh Prancis dan Arab Saudi.
Dalam isinya, Deklarasi New York memuat peta jalan perdamaian yang meliputi beberapa poin utama, yakni gencatan senjata segera di Gaza, pembentukan negara Palestina yang berdaulat dan layak, perlucutan senjata, serta penolakan terhadap keikutsertaan Hamas dalam pemerintahan Palestina yang baru.
Baca Juga: DK PBB Kecam Serangan Pasukan Dukungan Cepat Paramiliter di El-Fasher, Sudan
Selain itu, deklarasi juga mendorong normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.
Meski mendapat dukungan mayoritas, 10 negara menolak resolusi tersebut, yaitu: Amerika Serikat, Israel, Argentina, Papua Nugini, Paraguay, Mikronesia, Nauru, Palau, Hungaria, dan Tonga.
Sementara itu, 12 negara memilih abstain atau tidak memberikan suara, antara lain Albania, Barbados, Kamerun, Republik Demokratik Kongo, Denmark, Moldova, Korea Utara, Afrika Selatan, Sudan Selatan, Kanada, Mikronesia, dan Rumania.
Hasil pemungutan suara ini menandai langkah maju bagi Palestina di panggung diplomasi internasional. Namun, tantangan besar masih menghadang, khususnya karena penolakan dari Amerika Serikat dan Israel yang memiliki pengaruh kuat di kawasan dan di Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Krisis Wajib Militer Ukraina Sebabkan 100.000 Pemuda Melarikan Diri Dalam 2 Bulan
Solusi dua negara telah lama menjadi kerangka utama dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina. Resolusi PBB 242 dan 338 menjadi dasar hukum internasional bagi pendirian negara Palestina yang merdeka berdampingan dengan Israel.
Namun, upaya ini berulang kali terhambat oleh pendudukan Israel di wilayah Palestina, pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat, serta perpecahan politik internal Palestina.
Dukungan luas terhadap Deklarasi New York menunjukkan semakin kuatnya tekad komunitas internasional untuk mendorong perdamaian yang adil dan menyeluruh di Timur Tengah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prancis dan Spanyol Tuntut Pembatasan Hak Veto PBB untuk Keadilan di Gaza
 




 
 
															 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur