MASJID Al-Aqsa merupakan salah satu tempat suci yang memiliki posisi istimewa dalam Islam. Keagungannya tidak hanya tercermin dalam sejarah peradaban umat manusia, tetapi juga dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebagai kiblat pertama umat Islam, tempat Isra’ Mi’raj Rasulullah, serta salah satu masjid yang dianjurkan untuk dikunjungi. Masjid Al-Aqsa menjadi simbol keimanan, persatuan, dan perjuangan umat Islam di seluruh dunia.
Namun, keutamaan dan kemuliaannya sering kali diabaikan atau bahkan tidak diketahui oleh sebagian umat Muslim. Oleh karena itu, memahami fakta-fakta penting tentang Masjid Al-Aqsa tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mempertegas komitmen kita sebagai seorang Muslim untuk menjaga, mencintai, dan memperjuangkan tanah suci ini sebagai bagian dari tanggung jawab keislaman.
Berikut adalah 15 fakta tentang Masjid Al-Aqsa yang harus diketahui oleh setiap Muslim.
Pertama, Masjid Al-Aqsa: Kiblat Pertama Umat Islam. Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat pertama umat Islam sebelum Allah memerintahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menghadap Ka’bah di Makkah. Dalam Al-Qur’an, peristiwa ini diabadikan dalam Surat Al-Baqarah ayat 144. Perpindahan kiblat ini menunjukkan pentingnya Masjid Al-Aqsa sebagai bagian dari sejarah keimanan umat Islam. Sebagai tempat yang awalnya menjadi arah shalat, Al-Aqsa mengajarkan umat Islam tentang ketaatan kepada Allah atas segala perintah-Nya.
Baca Juga: Menjaga Sam’i wa Tha’at sebagai Landasan dalam Hidup Berjama’ah
Kedua, Salah Satu Masjid yang Dimuliakan Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan dalam sebuah hadis sahih, hanya ada tiga masjid yang disyariatkan untuk dikunjungi dengan tujuan ibadah secara khusus: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa. Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, di mana Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah kalian bersengaja melakukan perjalanan kecuali menuju tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa.” Fakta ini menunjukkan kemuliaan Al-Aqsa sebagai tempat suci.
Ketiga, Masjid Kedua yang Dibangun di Muka Bumi. Menurut riwayat Abu Dzar al-Ghifari RA, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah masjid kedua yang dibangun di muka bumi setelah Ka’bah. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Aqsa memiliki sejarah yang sangat tua, bahkan jauh sebelum zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Para ulama menyebutkan bahwa tempat ini telah digunakan untuk ibadah sejak masa Nabi Adam AS dan anak cucunya.
Keempat, Tempat Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW. Masjid Al-Aqsa menjadi tempat yang sangat penting dalam perjalanan Isra’ Mi’raj Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam diangkat ke langit dari Masjid Al-Aqsa setelah melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Isra’ ayat 1. Peristiwa ini menegaskan posisi strategis Al-Aqsa sebagai penghubung antara bumi dan langit dalam sejarah Islam.
Kelima, Tanah yang Diberkahi. Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebut Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya sebagai tanah yang diberkahi dalam Al-Qur’an, tepatnya di Surat Al-Isra’ ayat 1. Sebutan ini tidak hanya merujuk pada keberkahan fisik seperti kesuburan tanahnya, tetapi juga keberkahan spiritual yang ada di tempat tersebut. Para ulama sepakat bahwa keberkahan ini menjadikan Al-Aqsa sebagai tempat yang memiliki nilai istimewa di mata Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Baca Juga: Hari Holocaust Internasional dan Genosida Gaza
Keenam, Pusat Dakwah dan Ilmu Pengetahuan. Sejak zaman para Nabi, Al-Aqsa menjadi pusat dakwah dan ilmu pengetahuan. Para nabi seperti Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Sulaiman AS, hingga Nabi Isa AS pernah menjadikan wilayah ini sebagai tempat menyebarkan risalah. Bahkan setelah masa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, Masjid Al-Aqsa menjadi tempat para ulama mendalami ilmu agama dan menyampaikan dakwah Islam.
Ketujuh, Bumi Para Nabi. Palestina, tempat di mana Masjid Al-Aqsa berada, adalah bumi para nabi. Banyak nabi yang diutus di tanah ini, termasuk Nabi Ibrahim AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Isa AS. Fakta ini menunjukkan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah saksi sejarah perjuangan para nabi dalam menyampaikan ajaran tauhid kepada umatnya.
Kedelapan, Lokasi Berdirinya Masjid Al-Aqsa. Masjid Al-Aqsa berada di dalam kompleks Al-Haram Al-Sharif di Kota Tua Yerusalem. Kompleks ini mencakup Dome of the Rock (Kubah Batu) yang sering dikira sebagai Masjid Al-Aqsa. Namun, Masjid Al-Aqsa sebenarnya adalah area masjid yang lebih luas, termasuk Qibly Mosque (bangunan utama) dan seluruh area sekitarnya yang berada dalam dinding kompleks.
Kesembilan, Sasaran Serangan Musuh Islam. Masjid Al-Aqsa sering menjadi sasaran penjajahan dan perusakan oleh musuh-musuh Islam. Salah satu contohnya adalah Perang Salib yang berlangsung selama lebih dari dua abad. Para tentara salib bahkan mengubah Al-Aqsa menjadi gereja selama masa pendudukan mereka. Dalam konteks modern, Al-Aqsa terus berada di bawah ancaman penjajahan Zionis yang ingin menghancurkan identitas Islam di tempat ini.
Baca Juga: Mengapa Seorang Muslim Harus Memiliki Pemimpin? Penjelasan Surat An-Nisa Ayat 59
Kesepuluh, Keutamaan Shalat di Masjid Al-Aqsa. Keutamaan shalat di Masjid Al-Aqsa sangat besar. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa shalat di Masjid Al-Aqsa dilipatgandakan pahalanya hingga 500 kali dibandingkan shalat di tempat lain (selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi). Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ath-Thabrani. Keutamaan ini mendorong umat Islam untuk menjaga dan memperjuangkan keberadaan Al-Aqsa.
Kesebelas, Simbol Persatuan Umat Islam. Masjid Al-Aqsa adalah simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia. Perjuangan untuk membebaskan Al-Aqsa dari penjajahan menunjukkan bahwa umat Islam memiliki tanggung jawab kolektif terhadap tanah suci ini. Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, umat Islam itu bagaikan satu tubuh, di mana satu bagian sakit, seluruh tubuh ikut merasakannya.
Keduabelas, Penegasan Tauhid dalam Perjuangan. Membela Masjid Al-Aqsa bukan hanya soal mempertahankan tempat fisik, tetapi juga menegaskan ajaran tauhid. Masjid Al-Aqsa adalah saksi sejarah pengutusan para nabi yang membawa risalah tauhid. Dengan menjaga Al-Aqsa, umat Islam juga menjaga ajaran tauhid agar tetap tegak di muka bumi.
Ketigabelas, Amanah Umat Islam untuk Menjaga Al-Aqsa. Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan amanah kepada umat Islam untuk menjaga Al-Aqsa sebagai tempat suci. Ini bukan sekadar tanggung jawab politik, tetapi juga tanggung jawab agama. Sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan umatnya untuk menjaga persatuan dan kekuatan, tugas ini menjadi bagian dari jihad fi sabilillah.
Baca Juga: Kumandang Surah Al-Isra’ dari Jakarta untuk Palestina
Keempatbelas, Pusat Peradaban Islam. Dalam sejarah, Masjid Al-Aqsa menjadi pusat peradaban Islam, terutama pada masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Masjid ini menjadi tempat lahirnya berbagai kontribusi keilmuan dan peradaban yang memberikan dampak besar bagi dunia, seperti ilmu astronomi, kedokteran, dan seni arsitektur Islam.
Kelimabelas, Menguatkan Hubungan Spiritual dengan Allah. Mengunjungi Masjid Al-Aqsa atau sekadar mendukung perjuangan untuk membebaskannya adalah cara untuk menguatkan hubungan spiritual dengan Allah. Tempat ini bukan hanya simbol fisik, tetapi juga lambang keyakinan umat Islam kepada kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan janji-Nya bahwa kemenangan akan selalu berpihak pada orang-orang yang beriman.
Semoga penjelasan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk semakin mencintai dan memperjuangkan Masjid Al-Aqsa sebagai bagian dari iman dan tanggung jawab kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Isra Miraj dan Pembebasan Masjidil Aqsa