Banda Aceh, MINA – Sebanyak 15 mualaf binaan Forum Dakwah Perbatasan (FDP) dari Kota Subulussalam dikirim ke Banda Aceh untuk mendapatkan pembinaan intensif tentang ajaran Islam, selama 45 hari di Markas Dewan Dakwah Aceh.
Selain memperdalam Islam, mereka juga mendapat bimbingan wirausaha sehigga diharapkan menjadi mualaf yang kuat secara ekonomi.
Koordinator Forum Dakwah Perbatasan (FDP) Kota Subulussalam, Muchlis Pohan, pada Selasa (10/6) mengatakan, pengiriman mualaf ke Banda Aceh merupakan program rutin yang harus diikuti setiap mualaf yang dibina FDP bekerja sama dengan Dewan Dakwah Aceh.
“Selama ikut pembinaan intensif, diharapkan para mualaf dapat belajar dengan baik, sehingga sekembalinya nanti ke Subulussalam, dapat menjadi Muslim yang taat beribadah, kuat iman dan ekonominya,” ujarnya.
Baca Juga: BMKG: Terdapat 88 Titik Hotspot di Sumatera
Dengan begitu, kata Muchlis Pohan, para mualaf tersebut tidak akan tergoda lagi untuk kembali ke agama lamanya.
“Kepada kaum Muslimin di mana saja berada terutama di Aceh, mari kita berpartisipasi dalam pembinaan mualaf ini, turut serta membimbing mereka setelah kembali ke Subulussalam sehingga menjadi mualaf mandiri,” katanya.
Selama pembinaan di markas Dewan Dakwah Aceh, para mualaf diajarkan dasar-dasar Islam dengan dibimbing para pengajar dari dayah dan pengajar dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh dan Aceh Besar.
Mereka juga diajarkan praktik dasar-dasar ibadah seperti taharah dan shalat serta mengetahui prinsip-prinsip akidah islamiyah, serta mampu membaca ayat-ayat pendek dari Al-Qur’an. Selama pembinaan, para mualaf ini melalui beberapa level atau tahap pembinaan.
Baca Juga: BMKG: Hujan Guyur Beberapa Daerah di Sumbar
“Para mualaf yang telah mengikuti level satu akan kembali ke tempat masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan level dua, di mana para mualaf yang rata-rata tinggal di tengah-tengah perkembunan sawit akan dikunjungi oleh dai yang sudah ditentukan,” kata Muchlis Pohan.
Tiap keluarga mualaf akan mendapatkan 18 kali pertemuan untuk memastikan akselerasi pengetahuan, hingga benar-benar dapat menikmati indahnya hidup sebagai seorang muslim, tetap menjaga kebersihan, kesucian, taat beribadah dan pengetahuan tentang Islam terus berkembang.
Setelah melalui proses tersebut, para mualaf akan masuk ke pembinaan level tiga, di mana mereka yang memiliki kecerdasan tinggi, punya pengalaman sebagai pelayan di rumah ibadah agama sebelumnya, minat di dunia dakwah, akan mendapat pendidikan lanjuta sehingga dapat berdakwah di daerahnya masing-masing. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: IKAPI Gelar Islamic Book Fair 2025, Catat Agendanya