SINAGOG-SINAGOG YAHUDI DIPERBAIKI MUSLIM AGAR DAPAT BERFUNGSI KEMBALI

sinagog-mesir-11

Bradford, 30 Shafar 1436/23 Desember 2014 (MINA) –  Sementara  Israel terus-menerus menghancurkan rumah-rumah ibadah ummat , di lain pihak jumlah rumah ibadat , , yang dibantu diperbaiki dan  dihidupkan kembali oleh umat Islam meningkat dalam satu dekade (sepuluh tahun) terakhir ini di dunia ini.  Demikian Judaisme Islam memberitakan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA):

Sinagog  di Bradford, Inggris
sinagog-brandford-1Pada 2012  penghuni Sinagog terakhir di Bradford, Inggris, menghadapi pilihan yang sulit akibat kerusakan berat  dan serius pada bangunan tua mereka, sementara dana dari 45 anggota jamaah tidak bisa menutupi biaya renovasi.

Sekretaris Sinagog itu menyampaikan masalah yang dihadapinya kepada pengurus yang ada di dekat sinagog tersebut. Komunitas Bradford segera turuntangan. Dua orang pengusaha Muslim yang sukses mennyumbangkan dana lebih dari 200 ribu Dolar AS  untuk biaya renovasi total sinagog itu, sehingga bisa digunakan kembali.

Sinagog Al-Ghriba, Djerba,

sinagog-tunisia-2Pada Maret tahun ini Departemen Agama Tunisia mengumumkan pemerintahnya telah mengalokasikan dana untuk mempertahankan Sinagog tertua di Afrika yang terletak di Pulau Djerba Tunisia.

Sinagog ini pernah menjadi tempat ziarah tahunan yang dikunjungi ribuan orang Yahudi,  tetapi jumlah peziarah turun drastis setelah serangan teror pada 2002. Pembom bunuh diri yang mengaku dari Al-Qaeda mengendarai truk bahan bakar sehingga  sinagog itu rusak berat,  menewaskan 16 orang turis Eropa dan lima warga Tunisia.

Tapi dengan investasi dari pemerintahan Tunisia baru yang mulai stabil, pengurus sinagog  berharap peziarah Yahudi akan sekali lagi kembali berbondog-bondong  berziarah ke situs bersejarah Yahudi tersebut. Sinagog itu diperbaiki Di samping itu. Tak hanya itu, tahun ini pula Perdana Menteri Tunisia yang beragama Islam, memilih seorang Yahudi sebagai Menteri Pariwisata.

Sinagog Le Kef, Tunisia

sinagog-tunisia-3Kef adalah area pedesaan di Tunisia di mana orang-orang Yahudi hidup seperti orang Eskimo, Yahudi terakhir meninggalkan kota itu pada 1984. Namun, 10 tahun kemudian setelah tidak terlihat satu orang Yahudi pun, presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali menyumbangkan 50 ribu Dolar AS untuk memulihkan Sinagog. Hari ini rumah ibadat yang dikenal dengan nama Ghribet el Yahood (kudus Yahudi), tidak memiliki satu anggota Yahudi pun, namun menerima puluhan wisatawan setiap pekan karena penasaran untuk melihat Sinagog yag dirawat oleh Muslim.

Proyek perbaikan Sinagog di

Hampir di seluruh Turki, sinagog-sinagog yang terbengkalai mendapat perhatian serius dan mulai difungsaikan kembali dengan bantuan  Pemerintah Erdogan yang beraliran Islam dan ingin mengembalikan Turki sebagai negara Islam. . Puluhan sidagog sedang diperbaiki dari reruntuhan terlantar yang ditinggalkan sejak satu dekade lalu, agar dapat digunakan kembali oleh bangsa Yahudi.

Dengan biaya besar yang dikeluarkan untuk ini, pemerintah Turki ingin dunia melihat negara Muslim sebagai negara yang melindungi dan mendukung agama lain yang minoritas.

Sinagog Erdine, Turki

sinagog-turki-4

Sinagog Bikur Holim, Izmir, Turki

sinagog-turki-5

Sinagog Sinyora, Izmir, Turki

sinagog-turki-6

Sinagog Algazi, Turki

sinagog-turki-7

Sinagog Gaziantep, Turki

sinagog-turki-8

Sinagog Shalom, Turki

sinagog-turki-9

Sinagog, Beit Hillel, Turki

sinagog-turki-10

Sinagog Maimonides,

sinagog-mesir-11

Meskipun memiliki kurang dari 40 orang Yahudi di Mesir, pemerintah Mesir menghabiskan lebih dari setengah tahun memulihkan Sinagog Maimonides di Kairo. Sinagog abad ke-19 berdiri lebih dari 800 tahun yang lalu, dipulihkan oleh Dewan Tertinggi Purbakala Mesir dengan biaya sekitar dua juta Dolar AS.

Pemulihan sinagog  dilaksanakan dengan anggaran pemerintah dalam upaya mengembalikan semua situs agama besar di Mesir, termasuk 10 sinagog lainnya.

Sinagog Nahon,

sinagog-maroko-12

Sinagog abad ke 17 di Tangier, Maroko, diperbaiki kembali pada awal tahun 1990.

Sinagog Slat al Fassiyine, Maroko

sinagog-maroko-13

Meskipun hanya didanai separuh oleh negara, perbaikan sinagog Maroko ini tidak hanya disetujui oleh Raja Maroko, tetapi juga upacara pembukaannya dihadiri Perdana Menteri Maroko. Sementara Raja menyatakan bahwa semua Sinagog di seluruh Maroko akan diperbaiki.

Berbicara atas nama Raja, Perdana Menteri Abdelilah Benkirane mengatakan bahwa perbaikan sinagog  mencerminkan “Kekayaan spiritual dan keragaman warisan Kerajaan Maroko.”

Sinagog Maghen Avraham, Beirut, Lebanon

sinagog-lebanon-14

Diperkirakan terdapat kurang dari 30 orang Yahudi di Lebanon, tetapi meskipun minoritas, Sinagog Magen Avraham di Beirut direnovasi dengan biaya besar oleh pemerintah setelah bangunannya dihancurkan serangan Israel selama Perang Lebanon.

Rumah ibadat Yahudi itu merupakan satu-satunya sinagog di ibukota Lebanon. Terletak di distrik bekas Yahudi, di Wadi Abu Jamil, Beirut. Tapi dengan hanya beberapa lusin orang Yahudi yang tinggal di negara kecil itu, saat ini hampir tak ada satu pun orang Yahudi yang beribadah di sana.

Sinagog Franji, Damaskus,

sinagog-suriah-15

Sinagog Franji itu mungkin bangunan yang diperbaiki dengan motif politik. Saat ini hanya 17 orang Yahudi tinggal di Suriah karena sebagian besar melarikan diri setelah penganiayaan skala besar yang terjadi menyusul pengumuman sepihak Israel mendirikan sebuah negara di tanah Palestina.

Dengan hanya seorang Yahudi yang tersisa beribadah dalam  Sinagog ini, rezim Assad menginvestasikan banyak waktu dan uang memulihkan rumah ibadah itu.(T/R04/P2)

Sumber: Judaism-Islam

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0