Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

15 Tahun Terhenti, Anggota ECO Kembali Gelar Perundingan Keamanan dan Perbatasan

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Pertemuan Menteri Dalam Negeri ECO ke-4 di Teheran, diresmikan oleh Presiden Iran pada Selasa pagi, 28 Oktober 2025. (Foto: Sekjen ECO Asad M Khan)

Teheran, MINA – Negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) bertemu di Teheran setelah jeda 15 tahun untuk membahas peningkatan keamanan perbatasan, pemberantasan penyelundupan, dan peningkatan kerja sama ekonomi regional melalui kebijakan yang terkoordinasi.

Para wakil menteri dalam negeri dari negara-negara anggota ECO bertemu di Teheran pada Senin (27/10), untuk membahas penguatan koordinasi regional di bidang keamanan perbatasan, perdagangan, dan penegakan hukum, lapor Khaama Press.

Perundingan yang dipimpin oleh Ali Akbar Pourjamshidian, Wakil Menteri Dalam Negeri Iran, berfokus pada peningkatan manajemen perbatasan, pemberantasan penyelundupan, dan perluasan hubungan ekonomi lintas batas.

Para delegasi juga bertukar pandangan tentang langkah-langkah antinarkotika, keamanan siber, dan penggunaan teknologi baru seperti kecerdasan buatan untuk meningkatkan kerja sama keamanan.

Baca Juga: Sekjen PBB “Sangat” Prihatin dengan Situasi di Sudan

Pertemuan ini merupakan sesi tingkat pakar menjelang pertemuan puncak utama para menteri dalam negeri ECO yang dijadwalkan pada Selasa di ibu kota Iran.

Para menteri dan pejabat senior dari Iran, Turki, Pakistan, Afghanistan, dan negara-negara anggota Asia Tengah berpartisipasi, bersama perwakilan dari Oman dan Irak sebagai tamu undangan.

Organisasi Kerja Sama Ekonomi atau Economic Cooperation Organization (ECO) merupakan organisasi regional yang beranggotakan sepuluh negara di kawasan Eurasia, mencakup Asia Tengah, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Negara-negara anggotanya adalah Iran, Pakistan, Turki, Afghanistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

ECO lahir dari gagasan kerja sama ekonomi antara tiga negara pendirinya, yakni Iran, Pakistan, dan Turki, yang sebelumnya membentuk organisasi Regional Cooperation for Development (RCD) pada tahun 1964. Seiring dinamika geopolitik kawasan, RCD kemudian berevolusi menjadi ECO pada tahun 1985.

Baca Juga: AS Terancam Tak Mampu Bayar Gaji Militer Akibat Penutupan Pemerintahan

Setelah runtuhnya Uni Soviet, organisasi ini semakin berkembang dengan bergabungnya tujuh negara baru dari Asia Tengah serta Azerbaijan dan Afghanistan pada tahun 1992.

Hingga kini, ECO berperan sebagai wadah untuk memperkuat integrasi ekonomi, memperluas jaringan perdagangan regional, serta mendorong kerja sama di bidang transportasi, energi, dan pembangunan berkelanjutan di antara negara-negara anggotanya.

Melalui forum ini, para anggotanya berupaya menciptakan kawasan yang lebih stabil, makmur, dan saling terhubung secara ekonomi maupun sosial. []

Mi’raj News Agency (MNA)

Baca Juga: Penutupan Pemerintahan AS Picu Penundaan 8.000 Penerbangan di Seluruh Negeri

Rekomendasi untuk Anda