Gaza City, 6 Muharam 1435/10 November 2013 (MINA) – Sebuah laporan statistik Kantor Berita Quds Press International menunjukkan, sejumlah lima belas warga Palestina tewas sejak dimulainya kembali perundingan damai tiga bulan lalu.
Perundingan damai antara Otoritas Palestina dan penjajah Israel dilanjutkan kembali untuk pertama kalinya di Washington pada 30 Juli 2013 lalu, setelah dibekukan selama tiga tahun.
Namun sejak perundingan kembali digelar, serangan terhadap warga sipil Palestina dan properti mereka serta pelanggaran tempat-tempat suci oleh penjajah Israel terus dilakukan, Occupied Palestine melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Sebuah laporan statistik mengatakan, tiga warga Palestina dari Kamp Pengungsian Jenin meninggal beberapa hari setelah pembukaan kembali sesi perundingan damai setelah ditembak pasukan penjajah Israel.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
Pasukan penjajah Israel terus membunuh dan menyerang warga serta menghancurkan properti Palestina dengan sikap acuh tak acuh terhadap agenda perundingan damai yang sedang berlangsung.
Pada 26 Agustus 2013 lalu, pasukan khusus penjajah Israel melakukan pembantaian di Kamp Pengungsian Qalandiya di Ramallah, Tepi Barat, melukai sekitar 20 warga Palestina dan membunuh tiga orang lain.
Setelah dimulainya kembali perundingan damai, tentara penajajah Israel berhasil dibunuh empat pejuang perlawanan Palestina dari Brigade Al-Qassam.
Laporan itu juga menunjukkan, tiga pemuda Palestina tewas selama tiga bulan terakhir, mereka diantaranya Ahmed Tzazaah dari Kota Qabatiya di Jenin setelah bentrokan dengan tentara penjajah Israel, serta Anas Al-Atrash dan Bashir Hababin setelah ditembak tentara penjajah Israel di pos pemeriksaan Kontainer dan Za’atara.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Kebijakan dengan sengaja mengabaikan medis juga terus dilakukan di penjara-penjara penjajahan dan baru-baru ini menyebabkan kematian pasien dari Nablus, Hassan al-Turabi.
Otoritas Palestina mengabaikan panggilan faksi-faksi Palestina untuk mengakhiri negosiasi, dalam menanggapi kejahatan penjajahan yang dilakukan dalam tiga bulan terakhir mengakibatkan kematian 15 warga Palestina, penahanan ratusan dan perpindahan paksa sejumlah besar penduduk Palestina dari rumah mereka yang telah disita atau dibongkar, belum lagi proyek yahudisasi yang terus berlanjut di Kota Al-Quds (Yerusalem) dan rencana pembangunan permukiman ilegal Yahudi termasuk pembangunan lebih dari 1.700 unit rumah baru.
Selama ini, penjajah Israel kebal dengan hukum. Oleh karenanya, mereka sering melanggar hukum internasional dan HAM tanpa ada proses. Mereka melakukan pelanggaran mengerikan seperti pembangunan permukiman ilegal yang terus berkelanjutan, penumbangan ratusan pohon zaitun, pembunuhan warga Palestina dari berbagai kalangan dan masih banyak yang lainnya.(T/P08/P02)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza