Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

150 Anggota Kerajaan Saudi Dilaporkan Terinfeksi COVID-19

sri astuti - Jumat, 10 April 2020 - 08:51 WIB

Jumat, 10 April 2020 - 08:51 WIB

7 Views

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memimpin sidang kabinet, Selasa, 22 Oktober 2019. (Foto: SPA)

Riyadh, MINA – Rumah sakit elit Arab Saudi, yang merawat anggota keluarga kerajaan saat ini tengah “siaga tinggi” setelah anggota senior mereka terinfeksi COVID-19.

Menurut laporan The New York Times pada Rabu (8/4), Sebanyak 150 bangsawan di kerajaan sekarang diyakini telah tertular virus itu.

Anggota Kerajaan tertinggi yang positif terinfeksi sejauh ini adalah Pangeran Faisal Bin Bandar Bin Abdulaziz Al Saud, Gubernur Ibukota Riyadh yang berusia 70-an, yang kini tengah mendapat perawatan intensif. Puluhan anggota keluarga kerajaan juga dilaporkan jatuh sakit.

Rumah sakit sedang menyiapkan 500 tempat tidur untuk kemungkinan masuknya pasien VIP.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Laporan itu menyebutkan, ada ribuan pangeran Saudi. Banyak yang bepergian secara teratur ke Eropa dan beberapa di antaranya diyakini telah tertular virus, kemudian membawanya kembali ke Arab Saudi.

Raja Salman sendiri dikabarkan telah mengasingkan diri di sebuah istana di pulau dekat kota Jeddah, Laut Merah. Sedangkan Putra Mahkota Mohamed Bin Salman berada di resor terpencil dekat Neom, di Barat Laut Saudi.

Profesor di Universitas Rice Kristian Coates Ulrichsen yang mempelajari tentang kerajaan mengatakan, penyebaran virus ke keluarga kerajaan kemungkinan akan menimbulkan masalah serius bagi Riyadh.

“Jika menjangkau keluarga, maka itu menjadi masalah mendesak,” kata Kristian.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mencatat 147 kasus baru pada Selasa (7/8), sehingga totalnya menjadi 2.752. Pada hari yang sama menteri kesehatan kerajaan memperingatkan bahwa jumlah kasus COVID-19 di negara itu dapat mencapai 200.000 dalam beberapa pekan mendatang. (T/R7/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
MINA Health
Internasional
Dunia Islam