Mogadishu, 28 Jumadil Awwal 1437/ 8 Maret 2016 (MINA) – Lebih dari 150 orang dilaporkan telah tewas dalam serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat (AS) di Somalia pekan lalu.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis menyatakan Senin (7/3) serangan terjadi hari Sabtu terhadap sekelompok orang yang sedang menuju sebuah kamp pelatihan militan al-Shabab sekitar 120 mil (195 kilometer) utara ibukota Somalia, Mogadishu.
Militan berada di sana untuk pelatihan serangan besar-besaran. “Kami tahu mereka akan berangkat ke kamp dan mereka akan menghadapi ancaman Misi Uni Afrika dan pasukan AS, “kata Davis. Demikian Press TV melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Meski menolak memberikan rincian lebih lanjut, namun Davis menyebutkan kamp pelatihan berada di bawah pengawasan selama beberapa waktu sebelum serangan pesawat tak berawak dilancarkan.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Somalia adalah negara keenam, di mana Amerikat menggunakan drone pembunuh dengan meluncurkan serangan rudal. Militer AS juga telah menggunakan serangan drone di Afghanistan, Pakistan, Libya, Irak, dan Yaman.
Somalia menjadi tempat bentrokan mematikan antara pasukan pemerintah dan militan al-Shabab sejak tahun 2006.
Para militan telah didorong keluar dari Mogadishu dan kota-kota besar lainnya oleh pasukan pemerintah dan Misi Uni Afrika untuk Somalia, yang sebagian besar terdiri dari pasukan Ethiopia, Uganda, Burundi, Djibouti, Sierra Leone, dan Kenya. (T/P002/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas