Teheran, MINA – Sebanyak 163 universitas dan tokoh akademis Iran telah meminta Sekjen PBB Antonio Guterres untuk mengambil tindakan terhadap kejahatan Israel selama perang terbaru di Jalur Gaza yang diblokade melalui Dewan Keamanan PBB dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
“Seperti yang Anda ketahui, kami menyaksikan serangan luas rezim Zionis, menggunakan senjata paling canggih, terhadap Palestina dan khususnya warga Gaza. Sejumlah wanita, anak-anak, anak sekolah dan pelajar telah menjadi syuhada melalui penyerangan ini,” kata universitas dan akademisi Iran dalam pernyataan hari Senin (24/5), Press TV melaporkan.
“Karena tindakan ini merupakan kejahatan genosida dan perang, universitas di Republik Islam Iran mengharapkan bahwa berdasarkan kewajiban dan kriterianya (hati nurani global, undang-undang, pengawasan, pusat intelektual, pembela HAM, penyidik, pengadilan, pencarian fakta, diplomasi berwawasan luas), para pelaku kejahatan ini akan dirujuk ke Dewan Keamanan PBB, Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, dan mekanisme PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia lainnya digunakan untuk tindakan yang tepat sedini mungkin,” kata mereka.
Permohonan itu dibuat ketika Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan sesi khusus pada hari Kamis (28/5) tentang situasi “kuburan” di wilayah Palestina yang diduduki dan agresi Israel yang mematikan di Gaza.
Baca Juga: Produksi Minyak Libya Tembus 1 Juta Barel per Hari, Rekor Tertinggi dalam Dua Bulan
Sesi yang menandai pertemuan luar biasa ke-30 badan HAM PBB itu diminta oleh Pakistan sebagai koordinator Organisasi Kerja Sama Islam dan otoritas Palestina.
Para pemimpin kelompok perlawanan Palestina telah menyatakan penghargaan atas dukungan Iran selama babak terbaru agresi militer barbar Israel terhadap daerah kantong pesisir itu.
Israel melancarkan operasi pengeboman berdarah di Gaza pada 10 Mei, setelah pelecehan terhadap warga Palestina di Al-Quds Yerusalem dan upaya untuk mencuri tanah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah.
Rezim pendudukan mengumumkan gencatan senjata sepihak pada hari Jumat (21/5), yang diterima oleh kelompok perlawanan Palestina di Gaza dengan mediasi Mesir. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Pejuang Palestina Umumkan 7 Oktober Sebagai “Hari Perlawanan”
Mi’raj News Agency (MINA)