Jalur Gaza, MINA – Sebanyak 17 warga gugur sebagai syuhada dan 1.416 lainnya terluka saat aksi massa Longmarch Akbar Kembali ke Tanah Air di sepanjang perbatasan Gaza-Israel Jumat siang (30/3/2018) hingga malam waktu setempat.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa pasukan pendudukan Israel menyerang aksi massa damai di daerah-daerah sasaran dengan tembakan peluru tajam dan gas air mata.
Salah seorang korban tewas adalah seorang petani bernama Omar Samur yang ditembak di wilayah timur Khan Younis (selatan Jalur Gaza), saat fajar pada hari Jumat.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Korban lainnya, terkena serangan tembakan artileri di dekat Beit Hanoun (utara).
Tercatat 758 luka-luka akibat peluru tajam, 148 luka terkena peluru logam berlapis karet, 422 terkena gas air mata, dan 88 lainnya luka memar, patah tulang dan luka bakar.
Jumlah itu termasuk di perbatasan Rafah, seorang warga sipil tewas, 237 orang terluka. Kantor Berita MINA melaporkan dari sumber setempat Quds Press.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah, bahwa jumlah korban warga Palestina gugur sebagai syuhada telah meningkat menjadi 53 orang, dan lebih dari 8 ribu terluka di wilayah Palestina sejak pengumuman AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Negara pendudukan Israel, pada 6 Desember 2017.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Masyarakat Palang Merah Palestina melaporkan bahwa stafnya menangani 786 cedera di Jalur Gaza, termasuk 724 yang terkena peluru tajam, yang dialami para peserta Longmarch Jumat 30 Maret tersebut.
Pada Jumat pagi, usai shalat Shubuh puluhan ribu warga Palestina mulai berdatangan ke daerah dekat garis perbatasan di bagian timur Jalur Gaza untuk memperingati “Hari Tanah”.
Aksi penyerangan terjadi di 18 titik kontak, 7 titik di Jalur Gaza dan 11 di Tepi Barat. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang