170 Ilmuwan di Reaktor Nuklir Israel Terkena Kanker

Reaktor Nuklir (Israelhayom)

Tel Aviv, MINA – Komisi Energi Atom (IAEC/ Israel Atomic Energy Commission) mengumumkan, Senin (18/9), Pemeritah Israel membayar biaya pengobatan untuk sebanyak 170 ilmuwan nuklirnya yang bekerja di reaktor nuklir Dimona, terkena .

Sebelumnya, pemerintah telah menyetujui sebuah penyelesaian penting untuk kompensasi para ilmuwan yang bekerja di reaktor nuklir Dimona tersebut, Mi’raj News Agency (MINA) melaporkan dari sumber The Jerusalem Post.

Pengumuman menyebutkan, dana kompensasi yang akan diterima karyawan reaktor nuklir Dimona sekitar 78 juta Shekel (Rp294 miliar).

Menurut laporan, persoalan ini telah dalam perselisihan selama lebih dari 20 tahun, dengan beberapa penggugat yang menuntut melalui IAEC.

Pensiunan hakim Esther Dudkiewicz berhasil melakukan mediasi antara kedua belah pihak untuk mencapai penyelesaian. Salah satu bagian dari penyelesaian tersebut adalah IAEC tidak perlu secara formal bertanggung jawab atas penyakit karyawan.

Sementara itu Pemerintah mengatakan, Komisi Rivlin yang ditunjuknya tidak menemukan adanya indikator kanker yang diderita para penggugat yang dapat dihubungkan dengan pekerjaan mereka di reaktor Dimona.

Namun, Rivlin juga merekomendasikan kompensasi kepada karyawan karena adanya kontribusi besar dan penting mereka kepada negara dalam pengembangan dan produksi nuklir.

Ketua IAEC Zeev Shnir mengatakan, “Keselamatan karyawan kami selalu dan akan selalu menjadi pertimbangan tertinggi dalam operasional reaktor kami.” (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

T

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.