Gaza City, MINA – Bentrokan berdarah aksi massa ke perbatasan Gaza menambah korban, setidaknya 18 warga telah ditembak mati dan 900 lainnya terluka oleh pasukan Israel, detik-detik menjelang pembukaan Kedubes AS di Yerusalem, Senin (14/5/2018), kata pejabat Palestina.
Kekerasan terjadi sebelum pembukaan Kedutaan Besar AS di Yerusalem, yang telah membuat marah orang-orang Palestina.
Massa melihatnya sebagai dukungan AS yang jelas untuk pemerintahan Zionis Israel atas seluruh kota, termasuk Yerusalem.
Hamas telah memimpin protes massal dalam “Great March of Return” selama enam pekan terakhir.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Israel mengatakan para demonstran berusaha menembus pagar perbatasan, BBC melaporkan.
Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun termasuk di antara korban tewas, kata Kementerian Kesehatan di Gaza.
Militer Israel menggunakan penembak jitu melewati asap hitam yang berasal dari ban yang dibakar aksi massa.
Tentara Israel mengatakan, 10.000 “perusuh kekerasan” telah berkumpul di pagar keamanan dan pasukannya beroperasi “sesuai dengan prosedur standar”.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Lebih dari 60 warga Palestina telah tewas sejak protes dimulai dan ribuan lainnya terluka.
Hamas memperingatkan, akan meningkatkan protes pada peringatan resmi Nakbah, Selasa (15/5/2018).
Hamas mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah menuntut hak mereka untuk kembali ke rumah leluhur yang dirampas Zionis Israel.
Pasukan Zionis Israel beralasan, unjuk rasa itu bertujuan untuk melanggar perbatasan, yang dijaganya sangat ketat, dan akan menyerang komunitas Israel di dekatnya. (T/RS2/RI-1).
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj News Agency (MINA)