Al-Quds, MINA – Sekitar 180 ribu umat Muslim melaksanakan shalat Jumat pertama di bulan Ramadhan tahun ini di kompleks masjid Al-Aqsa, Al-Quds (Yerusalem timur) pada Jumat (10/5).
Lembaga yang bertanggung jawab atas situs suci tersebut, organisasi Wakaf mengatakan, jamaah yang hadir 50 persen lebih tinggi dari tahun lalu.
Azzam Al-Khatib, Direktur Jenderal Waqf, mengatakan, kerumunan massa tersebut mencapai situs itu, meskipun ada pos pemeriksaan dan kehadiran keamanan yang besar.
“Pelaksanaan Shalat Jumat berakhir tanpa ada insiden besar,” kata Al-Khatib, seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (11/5).
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Masjid Al-Aqsa merupakan situs suci ketiga dalam Islam dan telah menjadi saksi titik panas dalam konflik Israel-Palestina.
Kompleks yang mencakup Al-Aqsa dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, situs paling suci di Yudaisme.
Seorang fotografer AFP di pos pemeriksaan Qalandia antara Yerusalem dan Tepi Barat melihat ribuan orang Palestina, termasuk orang tua dengan kursi roda mengantri untuk memasuki kota pada Jumat pagi.
Koordinasi antara otoritas Palestina dan Israel telah meningkat di pos tahun ini, kata fotografer itu, sehingga membuat akses ke Yerusalem lebih mudah.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pembatasan Israel pada Palestina dari pendudukan Tepi Barat berkurang selama bulan Ramadhan, yang dimulai pada Senin.
Pria di atas usia 40 dan anak-anak di bawah 12 tahun akan diizinkan memasuki kota pada hari Jumat selama bulan Ramadhan, sementara tidak ada batasan pada wanita, kata militer Israel mengumumkan.
“Satuan polisi dan polisi perbatasan dikerahkan di berbagai daerah di Kota Tua untuk memungkinkan ribuan orang memasuki daerah itu dengan mudah dan pada saat yang sama mencegah insiden sepanjang hari,” kata juru bicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld dalam sebuah pernyataan.
Israel memandang, seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya sementara orang Palestina melihat bagian timur sebagai ibukota negara mereka di masa depan. (T/Sj/RI-1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)