Dresden, Jerman, 15 Rabi’ul Awwal 1436/6 Januario 2014 (MINA) – Setidaknya 18.000 orang di Kota Dresden, Jerman Timur, turut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa menentang pengaruh Islam di negara-negara Barat.
Terjadi rekor jumlah orang yang turun ke jalan-jalan untuk mendukung gerakan sayap kanan populis yang dikenal sebagai “Bangsa Eropa Patriot Melawan Islamisasi Negara Barat” (PEGIDA) pada Senin (5/1), Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Reli itu dilakukan meski beberapa hari sebelumnya Kanselir Angela Merkel menyebut demonstrasi tersebut sebagai rasis.
Di hari yang sama, demonstrasi penentangan terjadi di Berlin, Stuttgart, Cologne dan Dresden yang mengatakan, mereka berkumpul melawan diskriminasi dan xenophobia yang dikampanyekan oleh kelompok PEGIDA.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Selama tiga bulan terakhir, banyak warga Jerman yang bergabung dalam demonstrasi PEGIDA di Dresden, sebuah daerah yang menampung imigran atau Muslim sebanyak ratusan orang yang kini telah membengkak hingga 17.500 sebelum Natal lalu.
Polisi mengatakan, jumlah yang sama dijadwalkan akan datang lagi pada Senin malam.
Demonstrasi Dresden telah memicu demonstrasi PEGIDA yang lebih kecil di tempat lain, termasuk pertemuan yang direncanakan di Berlin dan Cologne pada Senin malam.
Sebaliknya, sekitar 10.000 demonstran penentang diperkirakan terjadi di Berlin, 2.000 di Cologne dan 5.000 lainnya di Stuttgart, di mana tidak ada protes PEGIDA yang direncanakan. (T/P001/R2)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)