Sana’a, MINA – Lebih dari 5.000 anak Yaman telah tewas atau terluka sejak koalisi pimpinan Arab Saudi memasuki konflik pada Maret 2015, demikian menurut laporan Save the Children yang dipubilkasikan Middle East Monitor yang dikutip MINA, Selasa (27/3).
Dalam sebuah seruan, organisasi hak-hak anak yang berbasis di Inggris ini mengatakan, menurut angka terbaru yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), beberapa anak di bawah usia sepuluh tahun telah direkrut untuk ikut berperang oleh pihak-pihak yang terlibat konflik.
“Sebanyak 1.698 anak-anak telah terkena dampak pelanggaran serius sejak Oktober 2016 di seluruh Yaman,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua pihak bertanggung jawab atas pelanggaran berat terhadap anak-anak.
Yaman yang termasuk negara miskin mengalami kondisi perang sipil sejak 2014, ketika militan Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibukota Sana’a.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada 2015, Arab Saudi dan sekutu Arabnya meluncurkan serangan udara besar-besaran yang bertujuan untuk melemahkan kekuatan militer Houthi dan membantu pemerintah Yaman.
Menurut pejabat PBB, lebih dari 10.000 orang tewas dalam perang Yaman, sementara lebih dari 11 persen penduduk negara itu mengungsi. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza