Gaza, MINA – Lembaga Nonpemerintah Komite Nasional untuk Mengangkat Blokade di Gaza mengatakan bahwa sekitar 20 ribu warga Gaza memerlukan pembangunan kembali rumah mereka yang hancur akibat agresi militer Israel 2014.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada hari Ahad (26/8/2018), Ketua Komite, Jamal al-Khudari, menyerukan tindakan cepat untuk mengakhiri penderitaan mereka sesegera mungkin.
Menurut laporan yang disebutkan Quds Press, rekonstruksi rumah warga memerlukan dana sekitar 150 juta dolar AS (Rp2,191 trilun).
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Dia menunjukkan, mereka yang mengungsi dari rumah mereka oleh perang Israel tinggal di tenda-tenda pengungsi atau rumah-rumah sewaan sejak 2014.
Al-Khudari meminta negara-negara donor yang berpartisipasi dalam Konferensi Kairo 2014 untuk memenuhi kewajiban mereka terhadap Jalur Gaza sebagai “hak moral, kemanusiaan dan hukum”.
Dia juga mengatakan, rintangan rekonstruksi Jalur Gaza yang paling menonjol di antaranya adalah pembatasan Israel di penyeberangan, yang mencegah masuknya bahan konstruksi ke Jalur Gaza.
Tentara Israel melancarkan perang di Jalur Gaza pada 7 Juli 2014, yang menewaskan 2.320 warga Palestina, menghancurkan 12.000 unit rumah sepenuhnya, dan merusak puluhan ribu rumah.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Negara-negara Arab dan internasional berjanji pada konferensi Kairo pada Oktober 2014 untuk menyediakan sekitar 5,4 miliar dolar AS, setengah dari yang dialokasikan untuk rekonstruksi Gaza, sementara separuh lainnya untuk memenuhi beberapa kebutuhan rakyat Palestina. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam