GERAKAN Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) memperingati 20 tahun kiprahnya dalam perjuangan rakyat Palestina dengan seruan tegas untuk memperkuat gerakan akar rumput global guna membongkar sistem kolonialisme pemukim dan apartheid yang diberlakukan oleh Zionis Israel.
Dalam pernyataan resminya, Rabu (10/7), gerakan yang dipimpin oleh Palestinian BDS National Committee (BNC) sebuah organisasi masyarakat sipil Palestina itu menyebut momen ini sebagai “tonggak perjuangan pembebasan rakyat pribumi Palestina”. BDS juga menegaskan kembali komitmennya untuk terus melawan hingga rezim penindasan Israel benar-benar dihentikan.
“Di tengah genosida yang disiarkan langsung terhadap dua juta lebih rakyat Palestina di Jalur Gaza, kami tidak merayakan, tapi meneguhkan kembali komitmen kami untuk terus bergerak,” demikian pernyataan BDS.
Selama dua dekade terakhir, BDS telah menjadi kekuatan global yang berhasil mengubah wacana internasional terhadap Israel, dengan membingkainya sebagai negara kolonial pemukim, apartheid, dan pendudukan militer. Pendekatan ini telah memengaruhi negara-negara, lembaga internasional, dan perusahaan multinasional untuk mempertimbangkan sanksi dan pemutusan hubungan dengan Israel atau entitas yang terlibat.
Baca Juga: Cara Ampuh Melindungi Akun Media Sosial dari Peretasan
BDS menyebut dukungan terhadap boikot budaya dan akademik terhadap Israel terus meningkat. Puluhan ribu seniman, penulis, musisi, hingga lembaga seni dan akademik telah menolak menjalin kerja sama dengan institusi Israel. Demikian pula dengan kampus-kampus dan asosiasi mahasiswa yang menjalankan kampanye divestasi di seluruh dunia.
Gerakan ini juga berhasil mendorong sejumlah negara dan dana kekayaan negara untuk menarik investasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pelanggaran HAM di Palestina. Bahkan, beberapa perusahaan besar internasional telah membatalkan proyek mereka di Israel di bawah tekanan publik dari BDS.
Pengakuan atas dampak BDS bahkan datang dari pejabat tinggi Israel sendiri. Dalam pernyataan publik, seorang pejabat perdagangan senior Israel mengakui bahwa “BDS telah mengubah lanskap perdagangan global Israel”.
Gerakan yang diluncurkan pada 9 Juli 2005 oleh koalisi lebih dari 170 organisasi Palestina ini kini memiliki jaringan aktif di lebih dari 120 negara. BDS menyerukan pemboikotan terhadap institusi Israel di bidang akademik, budaya, dan olahraga; penarikan investasi dari perusahaan pelanggar hak asasi; serta sanksi negara terhadap Israel.
Baca Juga: Boikot Zionis Senjata Paling Mematikan
Sebagai penutup dalam peringatan tersebut, BDS menyerukan kepada masyarakat dunia untuk terus meningkatkan tekanan terhadap Israel secara damai dan terorganisir. “Hanya dengan membongkar sistem apartheid Israel, kita bisa meraih keadilan, kebebasan, dan kesetaraan bagi seluruh rakyat Palestina,” tegas pernyataan itu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Merajut Jalan Indonesia Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia