
Dok : MEMO
Brasilia, 12 Rabi’ul Akhir 1437/22 January 2016 (MINA) – Sebanyak 200 akademisi Brasil menandatangani surat dukungan untuk boikot akademik lembaga Israel, yang diputuskan hanya dalam tiga hari, sebagai protes terhadap pendudukan Israel dan deskriminasi.
Profesor dan mantan pelapor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Paulo Sergio Pinheiro, serta dokter farmakolog B. Boris Vargaftig menandatangani putusan itu. Sebagaimana Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Dalam pernyataan yang dirilis Kampanye Palestina untuk Boikot Akademik Israel (PACBI) itu sebagai wujud penghormatan dan solidaritas mereka terhadap perjuangan Palestina.
“Melalui kampanye ini Brasil terus menunjukkan bahwa solidaritas terhadap bangsa tertindas adalah kontribusi paling politis dan suara moral terhadap perjuangan untuk mengakhiri penindasan”.
Baca Juga: PM Spanyol: Kami Tidak akan Izinkan Rencana Trump Gusur Gaza
Menurut PACBI, individu dan serikat telah lama berkomitmen untuk mengisolasi institusi akademik Israel sebagai bagian dari perjuangan melawan rezim pemukim kolonial dan apartheid Israel. (T/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Spanyol Janji Lakukan yang Terbaik untuk Bangun Kembali Gaza