New York, MINA – Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, Selasa (23/4) bahwa 200 hari perang Israel di Gaza membuat setengah penduduk Jalur Gaza menderita kelaparan.
Program PBB tersebut menjelaskan dalam pernyataan singkat di platform “X” bahwa mereka memberikan bantuan pangan yang diperlukan kepada lebih dari satu juta orang setiap bulan (di Jalur Gaza), dan berupaya mengoperasikan sistem pangan yang sudah tidak berfungsi lagi.
“Setelah 200 hari (perang Israel), setengah penduduk Gaza menderita kelaparan,” tulisnya seperti dikutip dari Palestine Information Center (PIC).
Pendudukan Israel membatasi masuknya bantuan ke Gaza, yang menyebabkan kelangkaan makanan, obat-obatan, dan pasokan bahan bakar serta menyebabkan kelaparan yang merenggut nyawa anak-anak dan orang tua di Jalur Gaza, yang dihuni oleh sekitar 2,3 juta warga Palestina, termasuk sekitar dua juta orang yang mengungsi akibat perang.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Jumlah bantuan ini hanya setetes dari kebutuhan, dan ada kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata di Jalur Gaza,” ungkap Program Pangan Dunia itu.
Menurut data Palestina dan PBB, sejak 7 Oktober 2023, Pendudukan Israel telah melancarkan perang dahsyat di Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 110,000 orang syahid dan terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, selain kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang telah merenggut nyawa anak-anak, balita, dan lansia. (T/R12)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon