200 PEMIMPIN MUDA BAHAS TUDUHAN TERORISME TERHADAP ISLAM

Konferensi Islam Rahmatan Lil Alamin

Dato Seri Anwar Ibrahim (tengah)  bersama dengan Ali Kurt, Sekjen UNIW (kiri) dan  Tariq Ramadan (kanan)
Dato Seri Anwar Ibrahim (tengah) bersama dengan Ali Kurt, Sekjen UNIW (kiri) dan Tariq Ramadan (kanan)

Kuala Lumpur, 12 Rabi’ul Akhir 1436/2 Februari 2015 (MINA) – Sedikitnya 200 pemimpin muda seluruh dunia (International Youth Gethering) berkumpul di Malaysia membahas isu yang dikaitkan dengan pada Ahad (1/2).

Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Malaysia melaporkan acara itu dihadiri oleh 200 peserta dari 100 organisasi non-pemerintah (NGO) Islam dari 20 negara. Acara tersebut bekerja sama dengan Kerajaan Negeri Selangor Darul Ehsan berkumpul dalam satu seminar dengan tema “Islam Rahmatan Lil ‘Alamin” di Hotel Flaminggo Ampang Selangor.

Acara yang akan berlangsung hingga 6 Februari mendatang diprakarsai oleh Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM). Seminar ini bertujuan untuk meluruskan pemahaman, bahwa Islam bukan teroris seperti yang dicitrakan oleh musuh Islam.

“Islam adalah agama rahmat, cinta kasih sayang kepada semua manusia tanpa memandang dari suku, bangsa dan agama,” kata Ketua ABIM, Amidi bin Dato Abdul Manan.

Dia menegaskan bahwa acara itu dibuat agar para pemuda memahami Islam itu anti kekerasan, terorisme dan tindakan melampaui batas.

Turut hadir pada konferensi tersebut yang juga sebagai Key Note Sepeaker, Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim, Presiden Jaringan Muslim Eropa, Tareek Ramadhan dari Mesir. Tidak ketinggalan ketua bidang Islamic Syaian and Finance, ABIM dan intelektual muda Syed Khairudin al-Junied.

Dalam ceramahnya, Tareek mengatakan Islam harus meluruskan kesalahpahaman yang sering mendeskriditkan Islam sebagai teroris.

“Kita harus menjelaskan dua masalah (dalam jihad), pertama misunderstanding dalam agama kedua penyalahgunaan konsep dalam hal politik,” tegasnya.

Dia yang menyampaikan tema Konsep Quran Jihad dan kesalahan dalam tafsirnya menegaskan sebagai Muslim tidak seharusnya menyalahkan orang lain atas kesalahpahaman Islam. Sementara mereka (Muslim) tidak menunjukkan kepada dunia nilai-nilai yang sebenarnya dalam Islam.

“Umat Islam di dunia harus memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep jihad dan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam bukanlah agama yang mempromosikan kekerasan,” tegasnya.(L/K05/P004/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0