Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

200 Psikolog Muslim Dunia Rumuskan Ilmu Psikologi Untuk Maslahat Umat

Admin - Sabtu, 5 November 2016 - 23:47 WIB

Sabtu, 5 November 2016 - 23:47 WIB

568 Views ㅤ

Yogyakarta, 6 Safar 1438/6 November 2016 (MINA) – Sebanyak 200 psikolog muslim dunia berkumpul di Jogjakarta untuk merumuskan ilmu psikologi yang lebih maslahat bagi umat manusia,

Konferensi yang dihadiri para ahli psikologi dari Sudan, Jerman, Australia, Malaysia, Saudi Arabia, Pakistan dan Indonesia itu bermaksud untuk mengembalikan fitrah manusia kembali pada Tuhannya.

“Fithrah inilah yang hilang dari Ilmu psikologi Barat sehingga manusia hanya dipandang sebagai makhluk yang tidak mempunyai dorongan spiritual yang mulia,” kata Malik Badri, mantan profesor emeritus di International Islamic University of Malaysia.

Menurutnya, faktor yang menyebabkan pergeseran itu adalah pemahaman ilmu psikologi Barat yang diterapkan. Sehingga manusia ditempatkan tidak lebih dari hewan yang hidupnya dipenuhi oleh berbagai nafsu dan keinginan semata tanpa sisi mulia dalam dirinya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Acara yang berlangsung Sabtu-Ahad (5-6/11) itu bertajuk “Child Psychology: An Islamic & Cultural Perspective” diharapkan menghasilkan Deklarasi Jogjakarta untuk Kemulian Manusia 2016 (Yogyakarta Declaration of Human Dignity 2016).

Bagus Riyono selaku Ketua IAMP mengatakan setidaknya konferensi ini menjadi salah satu tonggak perjuangan ilmiah dari para psikolog muslim untuk mewujudkan bangunan keilmuan yang lebih maslahat bagi kehidupan umat manusia.

“Ilmu sedemikian dihadirkan sebagai integrasi dari berbagai disiplin yang didasarkan pada ikatan yang asli (genuine bound) antar hamba dengan tuhannya dan bukan ilmu yang sekuler apalagi tak bertuhan,” katanya.

Konferensi ini diselenggarakan oleh The International Association of Muslim Psychologist (IAMP) didukung oleh International Istitute of Islamic Thought (IIIT), International Islamic University of Malaysia, Asosiasi Psikologi Islam – Himpunan Psikologi Indonesia (API HIMPSI), Fakultas Psikologi UGM, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, dan Prodi Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya UIN Yogyakarta.(L/P004/R03/R01)

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Mi’raj Islamic News Aagency (MINA)

 

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Rekomendasi untuk Anda