Nouakchott, Mauritania, MINA – Sejumlah ulama dan imam di Mauritania mengeluarkan fatwa yang melarang normalisasi hubungan negara itu dengan Israel.
“Hubungan dengan entitas perampas wilayah Palestina yang diduduki dan Yerusalem dilarang,” kata fatwa yang ditandatangani oleh 200 ulama dan imam itu, Anadolu Agency melaporkan, Senin (1/2).
“Normalisasi adalah dukungan penuh untuk perampasan Zionis [Israel] dan [kebijakan] mereka untuk membunuh dan menghancurkan,” kata para ulama.
Al-Mukhtar bin Amin, Juru Bicara Para Ulama, menyebut normalisasi dengan Israel sebagai “pengkhianatan”.
Baca Juga: Dalam Kepungan Bom, Direktur RS Indonesia di Gaza Memohon Suara Indonesia: Hentikan Perang
“Normalisasi dengan Israel dianggap sebagai dukungan kepada Israel untuk melanjutkan agresinya,” katanya, menggambarkan negara Israel sebagai “kanker”.
Bulan lalu, sejumlah anggota parlemen Mauritania menyerukan kriminalisasi normalisasi dengan Israel.
Mauritania membekukan hubungannya dengan Israel pada 2009 dan memutuskan hubungan serta mengusir duta besar Israel setahun kemudian.
Tahun lalu, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko menandatangani perjanjian dengan Israel untuk menjalin hubungan diplomatik. (T/R7/P1)
Baca Juga: Media Israel: Tidak Ada Kemajuan dalam Perundingan Doha
Mi’raj News Agency (MINA)