Al-Quds, MINA – Menteri Pertanian Israel Uri Ariel dan Rahib Zionis ultra Kanan Ortodoks, Yehuda Glick memimpin serbuan besar-besaran ke Masjid Al-Aqsa bersama sejumlah kelompok pemukim Yahudi ekstremis untuk menandai dimulainya pelaksanaan ritual Talmud.
Menurut Palestinian Information Center (Palinfo) pada Senin (30/9) dari sumber Al-Quds menyebutkan, jumlah Yahudi mencapai 200 pemukim dan akan terus bertambah. Mereka datang dari gerbang Al-Mugaribah dengan penjagaan ketat pasukan Israel.
Di sisi lain, Pasukan Israel memperketat kunjungan jamaah kaum muslimin dan melarang mereka mendekati tempat-tempat rituan ibadah para para pemukim Yahudi.
Mereka mendirikan pos-pos pemeriksaan militer di dalam Kota Tua Al-Quds dan memobilisasi angotanya di kalan-jalan menuju Al-Aqsa.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dalam konteks ini, sumber Al-Quds mengatakan, ribuan pemukim Yahudi akan melakukan ritual ibadah Talmud di dekat tembok Al-Buraq, yang terletak di sebalah Barat Masjid Al-Aqsa.
Sejumlah kelompok pro-kuil juga menyerukan mobilisasi besar-besaran jelang peringatan Tahun Baru Ibrani yang akan diikuti puluhan rabi yahudi dan anggota kelompok senior kuil serta sejumlah pejabat pemerintahan Israel.
Sementara itu, Ketua Komite Tinggi Islam di kota Al-Quds sekaligus Khatib Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ikrima Sabri mengutuk penyerbuan ini.
“Serbuan ini dilakukan mereka terus menerus tanpa henti, terutama saat hari besar Yahudi,” ujarnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ia menekankan pentingnya kehadiran jamaah datang ke Masjid Al-Aqsa setiap saat untuk memakmurkanya dan menjaga dan melindunginya dari serangan Zionis Israel.
Kementerian Awqaf dan Urusan Agama di Gaza meminta rakyat Palestina baik yang berada di Tepi Barat, Al-Quds maupun wilayah Palestina untuk berdatangan ke Al-Aqsa untuk mencegah para pemukim Yahudi dan kelompok “Kuil” melakukan pengerusakan. (T/Sj/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon