“Pemerintah saat ini berupaya mengingatkan seluruh masyarakat agar waspada dan diupayakan untuk persediaan makanan dan minuman yang baik selama badai berlangsung,” kata Ade Herman Surya Direja seorang mahasiswa Indonesia yang kuliah di University of the East (UE), Filipina kepada Kantor Berita Mi’raj News Agency (MINA), Jumat (8/11).
Herman mengatakan, mahasiswa dalam keadaan baik meski cuaca hujan disertai angin yang cukup besar yang menyebabkan mahasiswa atau pelajar diliburkan dan menganjurkan untuk tetap tinggal di apartemen jika tidak ada hal yang terlalu darurat selama tiga hari mendatang.
Sementara Muhammad Akhsin Muflikhun mahasiswa De La Salle University di Metro Manila mengatakan, badai topan yang terjadi ringan bukan topan besar namun kemungkinan akan datang pada puncaknya pada pukul tujuh hingga delapan malam waktu setempat.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Pusat badai berada di ujung utara Provinsi Cebu dan Bohol, sekitar 350 km sebelah selatan timur dari ibukota Manila. Diperkirakan mahasiswa Indonesia yang berada di Filipina sekitar dua ribu orang termasuk di dalamnya mahasiswa dari berbagai jurusan.
Filipina adalah negara yang terletak di Sabuk Topan antara Samudera Pasifik dan Laut China Selatan. Rerata tiap tahun, ada 22 topan yang bertandang ke Filipina. (L/P08/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)