Manado, MINA – Komisi III DPR RI dengan Pemerintah pada tahun 2020 di Indonesia bagian timur, tengah, dan barat memiliki satu lembaga pemasyarakatan (Lapas) dengan pengamanan maksimal (keamanan maksimum).
Dengan tegas Wakil Ketua Komisi III DPR RI Erma Suryani Ranik memberikan dukungannya kepada Kementerian Hukum dan HAM yang meminta Lapas kelas II A Manado ini akan menjadi bagian dari lapas keamanan maksimum.
“Kita mau di setiap bagian barat Indonesia, tengah, timur itu paling tidak ada yang meningkat (keamanan maksimum lapas) untuk khusus seperti bandar narkoba, gembong terorisme,” kata Erma dalam keterangan yang diterima yang diterima MINA, Senin (24/6).
“Kita berharap paling tidak ada tiga lapas dengan keamanan maksimum baru di tahun ini. Paling tidak dimulai dari tahun 2020, “imbuhnya.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Menurutnya untuk mewujudkan lembaga pemasyarakatan dengan keamanan maksimum yang dibutuhkan SDM yang mumpuni. Erma mengatakan sipir yang ditugaskan harus dididik khusus dengan penguasaan sistem keamanan yang bagus.
“Dibutuhkan kesiapan sumber daya manusia, karena tidak bisa dan enggak bisa sembarangan dari sipir yang tidak memiliki kapasitas untuk mencapai keamanan maksimum,” tandasnya.
Setelah Tim Kunspek Komisi III melihat langsung Lapas Manado, Erma dinyatakan, lapas tersebut sebagai bagian dari perencanaan untuk menjadi lapas keamanan maksimum, maka kedepan akan banyak perubahan-perubahan pada lapas tersebut.
Saat ini di DPR RI sedang dilakukan pembahasan anggaran untuk Tahun Anggaran 2020, jadi diharapkan Lapas Manado termasuk yang harus mendapat perhatian untuk dilakukan perbaikan.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“Tadi mengecek ruang tahanan, sistem pencahayaan yang bagus, sirkulasi udara untuk warga binaan juga bagus. Namun, ada catatan, masih ada banjir, kita sekarang sedang membahas bagaimana memulihkan, sekarang ini sedang dilakukan penataan lapas. Rapat dengan Menkumham pada minggu depan mudah-meminta bisa menjadi catatan untuk perbaikan kedepannya,” ungkap Erma. (T/R06/RI-1)
Kantor Berita Mi’raj (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak