Ramallah, MINA – Israel mengeluarkan 1.595 perintah penahanan administratif terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan pada tahun 2021, termasuk perintah baru dan yang diperbarui, kata lembaga Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), Ahad (2/1).
Dikatakan bahwa Israel menggunakan kebijakan penahanan administratif yang didasarkan pada file rahasia yang tidak dapat diakses oleh tahanan Palestina atau pengacaranya, bertujuan melumpuhkan para aktivis politik, WAFA melaporkan.
Jumlah tertinggi perintah penahanan administratif yang dikeluarkan pada tahun 2021 adalah pada bulan Mei yang mencapai 200, kata PPS.
Lembaga itu menjelaskan bahwa 60 tahanan Palestina telah melakukan mogok makan untuk mendapatkan kebebasan, kebanyakan dari mereka ditahan dalam penahanan administratif dan yang terbaru adalah Hisham Abu Hawwash (40 tahun) dari kota Dura di Tepi Barat selatan, yang telah melakukan mogok makan selama 139 hari dan dianggap dalam situasi sangat kritis.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
PPS juga mengatakan, 500 tahanan administratif Palestina di Israel telah menyatakan boikot mereka terhadap pengadilan Israel mulai Ahad kemarin, karena mereka merasa pengadilan selalu berpihak pada pemerintah dan perintah militer serta tidak memperlakukan mereka secara adil. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara