Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

213 Wartawan Palestina Gugur di Gaza, MAPIM Serukan Media Malaysia Bangkit

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - 48 detik yang lalu

48 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: jurnalis Palestina di Jalur Gaza tidak terjamin keamanannya dari serangan militer Israel. (Foto: Defa Press)

Kuala Lumpur, MINA – Pembunuhan secara sistematis terhadap wartawan Palestina di Gaza oleh penjajah Zionis Israel kembali menuai kecaman keras. Kali ini, Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) menyerukan kebangkitan jurnalis dan media Malaysia untuk mengambil sikap tegas.

Dengan 213 wartawan tewas sejak agresi terbaru dimulai, termasuk Nour Al-Din Matar Abdo yang baru-baru ini gugur di Gaza, MAPIM menyebut ini bukan lagi insiden “kerusakan sampingan”, melainkan genosida terhadap suara kebenaran.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan di Kuala Lumpur, Kamis (8/5), Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid menegaskan bahwa pembunuhan jurnalis Palestina oleh militer penjajah Zionis Israel merupakan kejahatan perang yang disengaja dan sistematis.

Ia menyebut serangan tersebut sebagai upaya terencana untuk membungkam media dan menghancurkan narasi perlawanan rakyat Palestina.

Baca Juga: AS Keluarkan Travel Warning untuk Warganya ke Indonesia

“Ini adalah pemusnahan terancang terhadap suara kebenaran. Wartawan bukan hanya saksi sejarah, mereka adalah penjaga nurani kemanusiaan. Jika mereka dibungkam, maka dunia kehilangan panduan moral,” ujar Cikgu Azmi.

Ia menyerukan kepada seluruh jurnalis, organisasi media, dan kesatuan wartawan di Malaysia untuk tidak lagi bersikap pasif. “Diam adalah bentuk pengkhianatan terhadap profesi jurnalistik. Kita harus bangkit!” tegasnya.

MAPIM menuntut lima langkah konkret dari komunitas pers Malaysia, yakni pertama, pernyataan sikap bersama oleh seluruh asosiasi media di Malaysia yang mengecam pembunuhan jurnalis di Gaza. Kedua, Sidang darurat oleh Kesatuan Kebangsaan Wartawan (NUJ Malaysia) guna merumuskan tindakan perlindungan dan pembelaan terhadap wartawan Palestina.

Ketiga, Mapim juga menyerukan boikot terhadap media dan perusahaan teknologi yang terlibat dalam menutupi kejahatan Israel atau menyensor konten pro-Palestina.

Baca Juga: India Klaim Berhasil Gagalkan Serangan Balasan Pakistan

Keempat, peluncuran kampanye solidaritas global bertajuk “Kebenaran Di Bawah Serangan: Jurnalisme Bukanlah Kejahatan”, dimulai dari Malaysia.

Kelima, penyerahan memorandum kepada Federasi Internasional Jurnalis (IFJ) agar dilakukan penyelidikan dan penuntutan terhadap Israel di mahkamah internasional atas kejahatan terhadap wartawan.

Selain itu, MAPIM menyerukan Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia untuk menyampaikan kecaman resmi terhadap pembunuhan wartawan Palestina, dan mendesak media arus utama seperti RTM, TV3, Astro Awani, BERNAMA, Sinar Harian, dan Harakah untuk menayangkan program penghormatan khusus bagi para jurnalis syuhada di Gaza.

Tak hanya itu, universitas-universitas di Malaysia, terutama yang memiliki fakultas komunikasi dan jurnalistik, juga diminta menggelar diskusi, seminar, dan edukasi tentang jurnalisme di tengah penindasan dan genosida.

Baca Juga: India Bantah Laporan Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempurnya

“Pembunuhan terhadap wartawan bukan hanya serangan terhadap rakyat Gaza, tapi juga terhadap kemerdekaan pers dan nilai kemanusiaan global,” kata Cikgu Azmi.

MAPIM menutup pernyataannya dengan doa dan solidaritas. “Kami berdiri bersama wartawan Gaza. Kami berdiri bersama keadilan. Kami berdiri bersama Palestina. Akhiri keheningan. Hentikan genosida. Bangkit demi kebenaran,” pungkas Cikgu Azmi.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pakistan Klaim Tembak Jatuh 25 Pesawat Nirawak India Buatan Israel

Rekomendasi untuk Anda