214 Pelajar Indonesia di Turki Di Bawah Tanggungan Biaya Pemerintah

Jakarta, 28 Dzulhijjah 1437/29 September 2016 (MINA) – Sebanyak 214 pelajar yang sempat terputus beasiswanya menyusul penutupan sekolah yang dilarang pemerintah , kini sudah dibawah tanggungan pembiayaan pemerintah.

Sebelumnya Turki dilanda kudeta pada 15 Juli lalu yang menyebabkan pemerintah menutup institusi-institusi yang berkaitan dengan Fethulah Gulen sebagai terduga pendorong kudeta. Akibatnya para siswa yang mendapatkan beasiswa dari institusi yang berafiliasi dengan mereka dihentikan tanggungan biayanya.

“Dari angka itu 212 adalah mahasiswa S1, satu orang mahasiswa S2, satu orang pelajar SMU,” kata kata Direktur Perlindungan dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal dalam jumpa santai dengan Pers pada Kamis (29/9) di Jakarta.

Untuk mengantisipasi keberlangsungan belajar mereka, pemerintah menanggung para pelajar yang ingin meneruskan pendidikan mereka dengan memprioritaskan para pelajar yang kurang mampu.  Karena itu, para pelajar mesti menyerahkan surat keterangan tidak mampu ke pihak Kemenlu untuk diproses.

“Karena banyak juga yang dapat beasiswa di sana tapi mereka orang mampu, saya pikir itu sudah bukan tanggung jawab pemerintah lagi selama mereka mampu,” tambahnya.

Para pelajar yang tinggal di daerah kini tinggal di KBRI di sana. Sedangkan di daerah lainnya, para pelajar memilih untuk bergabung di asrama pelajar Indonesia lain.

Menurut Iqbal, pemerintah Turki juga ikut andil membantu para pelajar guna bisa melanjutkan pendidikannya. Karena itu, mereka dipindah ke beberapa universitas pemerintah Turki yang diakui.(L/P008/R04/R01)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.