Gaza, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyerukan peningkatan dan keberlanjutan bantuan kesehatan ke Gaza, memperingatkan bahwa nyawa terancam karena puluhan ribu truk bantuan masih tertahan di perlintasan perbatasan akibat blokade Israel.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pada Ahad (3/8), kelangsungan hidup penduduk Gaza bergantung pada akses langsung ke pasokan kemanusiaan. Ia mengonfirmasi sejak 1 Agustus, WHO telah mengirimkan 24 truk obat-obatan esensial dan pasokan medis untuk rumah sakit dan klinik di Gaza. Palinfo melaporkan.
Sementara itu, Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO) melaporkan 22.000 truk bantuan masih terblokir masuk akibat pengepungan Israel yang sedang berlangsung. GMO menuduh pasukan pendudukan Israel sengaja merekayasa kelaparan. GMO juga meminta pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat secara diam-diam atau berkolusi atas bencana yang semakin parah.
Mereka menuntut pembebasan truk bantuan segera dan tanpa syarat, serta pembukaan kembali semua penyeberangan secara permanen untuk mencegah kematian warga sipil lebih lanjut.
Baca Juga: Hamas: Serangan Israel Tidak akan Hapus Identitas Islam di Masjid Al-Aqsa
Kekurangan bahan bakar juga melumpuhkan rumah sakit, memaksa para dokter untuk hanya memberikan perawatan untuk kasus-kasus yang paling kritis. Meskipun media pemerintah Mesir melaporkan bahwa dua truk bahan bakar sedang bersiap memasuki Gaza, belum ada konfirmasi mengenai kedatangan mereka.
Sejak dimulainya genosida Israel yang didukung AS pada 7 Oktober 2023, lebih dari 210.000 warga Palestina telah gugur atau terluka, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dengan lebih dari 10.000 orang masih hilang. Kematian akibat kelaparan kini telah mencapai 175 orang, termasuk 93 anak-anak.
GMO menegaskan kembali penolakannya terhadap Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Israel dan AS, yang diluncurkan pada 27 Mei untuk mendistribusikan bantuan di luar pengawasan PBB. Palestina memperingatkan rencana tersebut dirancang untuk menggusur warga sipil dan memfasilitasi pendudukan kembali Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mantan Jenderal Israel: Apa yang Kami Lakukan di Gaza adalah Genosida