220 Anak Palestina Ingin Bersekolah, Tapi Mereka Jadi Tahanan Israel

Ramallah, MINA – telah dimulai di seluruh sekolah di Palestina. Ratusan ribu anak pergi ke sekolah-sekolah mereka. Namun, otoritas pendudukan Israel menghalangi 220 anak- dan menahan mereka di penjara.

Menurut keterangan Palinfo, Jumat (30/8) anak-anak Palestina ditahan dengan alasan yang mengada-ada, meski melanggar hukum dan konvensi internasional.

Direktur Pusat Studi Tawanan, Ra’fat Hamduna meminta organisasi-organisasi hak anak untuk menindaklanjuti situasi tawanan di bawah umur di penjara-penjara Israel, serta menekan Israel untuk menjamin kebebasan mereka dan menerima pendidikan seperti anak-anak lain.

Dia menambahkan, otoritas pendudukan Israel melakukan puluhan pelanggaran terhadap anak-anak yang menjadi tawanan di penjara-penjara Israel, seperti penyiksaan psikologis dan fisik, ancaman, pelecehan dan kadang-kadang intimidasi dengan anjing.

Hamduna menyebutkan tentang perlakuan kejam yang dialami anak-anak di dalam penjara Israel, yang bertentangan dengan semua konvensi dan piagam internasional yang menjamin perlindungan terhadap anak-anak di bawah umur.

Hal tersebut dapat menghancurkan masa depan anak-anak Palestina dan menimbulkan dampak buruk pada kesehatan, psikologis, fisik dan efek sosial buruk pada mereka. (T/Sj/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.