Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

23 Kapal Global Sumud Flotilla Masih Berlanjut Berlayar Menuju Gaza

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Warga Tunisia, Hussamuddin bin Taher, memutuskan menyumbangkan aset berharganya kapal milik keluarga untuk bergabung dengan armada Global Sumud Flotilla 2025.(Foto: CSM)

Mediterania, MINA – Pasukan Israel menghentikan 14 kapal yang membawa aktivis asing dan bantuan kemanusiaan menuju Gaza, sementara 23 kapal lainnya masih berlayar ke wilayah Palestina, Kamis (2/10), melansir Al-Jazeera.

Pemerintah Israel menyatakan beberapa kapal berhasil dicegat dan penumpangnya dipindahkan ke pelabuhan Israel. Aktivis lingkungan Greta Thunberg dan rekan-rekannya dilaporkan dalam kondisi aman.

Global Sumud Flotilla mengangkut obat-obatan, makanan, dan lebih dari 500 relawan termasuk anggota parlemen, pengacara, dan aktivis dari berbagai negara. Armada ini terdiri dari lebih dari 40 kapal sipil yang menegaskan misi mereka bersifat kemanusiaan dan tanpa kekerasan.

Sejumlah video yang diunggah flotilla di Telegram menampilkan individu yang telah dibawa ke Israel tanpa persetujuan, yang oleh penyelenggara disebut sebagai penculikan ilegal. Militer Israel juga dituding menggunakan taktik agresif, termasuk meriam air, meski tidak ada laporan korban luka.

Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Kawal Ketat Pergerakan Global Sumud Flotilla

Penyelenggara flotilla menegaskan kapal-kapal dicegat secara ilegal di perairan internasional sekitar 70 mil laut dari Gaza. Mereka menyebut komunikasi, termasuk siaran langsung, telah diganggu.

Kelompok March to Gaza Yunani menilai tindakan Israel sebagai perompakan yang melanggar hukum internasional dan hukum laut. Mereka menuntut pemerintah Yunani menjamin keselamatan warganya yang ikut serta dalam misi kemanusiaan.

Berdasarkan data pelacakan, 23 kapal lain masih berlayar menuju Gaza dan diperkirakan tiba Kamis pagi (2/10), jika tidak dicegat. Israel berulang kali mengecam misi flotilla ini, menyebutnya bukan upaya kemanusiaan melainkan provokasi politik.

Langkah flotilla internasional ini kembali menyoroti ketegangan di perairan Gaza dan perlunya akses kemanusiaan yang aman bagi rakyat Palestina. []

Baca Juga: Dua Demonstran Tewas, Ratusan Ditangkap dalam Gelombang Protes Gen Z di Maroko

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda