24 Mahasiswa Internasional Kunjungi Cahaya Aceh

Sebanyak 24 mahasiswa internasional dari berbagai kampus di Australia berkunjung ke Madrasah Cahaya Aceh di Aceh Besar, Senin (23/1/2023).(Foto: Doc. Cahaya Aceh)

Aceh Besar, MINA – Sebanyak 24 internasional dari berbagai kampus di berkunjung ke Madrasah di Aceh Besar, Senin (23/1).

Founder Cahaya Aceh Azwir Nazar, menjelaskan, dalam keterangan resmi diterima MINA, Senin, mereka sangat antusias berbagi pengalaman dan berkenalan dengan anak-anak Cahaya Aceh.

Meski cuaca hujan dan jalanannya becek, mereka datang dengan penuh semangat. Para mahasiswa ini rela berputar dan turun dari bus dengan berjalan kaki untuk sampai di Madrasah Cahaya Aceh.

Alhamdulillah hari ini Senin (23/1) bertepatan 1 Rajab 1444 H, kita di Cahaya Aceh kembali kedatangan tamu dari mancanegara. Mohon maaf becek semua, jalannya juga terkenang. İni tempat baru depan Tol Baitussalam, Aceh Besar,” ujar Azwir.

Baca Juga:  Indonesia Jadi Runner-up Piala Uber 2024

Kepada para mahasiswa dan warga dunia ini, mantan Presiden PPI Turki bercerita tentang lini masa empat tahun Cahaya Aceh. Kelas-kelas yang dibuka selamanya gratis, dan para relawan juga datang dari berbagai tempat untuk berbagi.

“Sekarang memasuki tahun kelima, kita ingin punya boarding dan akan lebih fokus membina generasi. Insya Allah, pelan-pelan terus bergerak. Hari ini pada bulan Rajab kita mulai di Rumah Tahfidz yang akan kita full-kan kegiatan selama Ramadhan insya Allah,” sebutnya.

Sementara Zakaria Bey, salah seorang Mahasiswa dari Somalia menyampaikan rasa senang dan bahagia bisa sampai di Madarasah Cahaya Aceh.

Alhamdulillah dan terima kasih atas sambutan dan kesempatan berbagi di Cahaya Aceh,” ujar Zakaria, yang Lahir di Australia itu.

Baca Juga:  Perdana, KUH dan Masyariq Gelar Bimtek Bahas Mitigasi Masalah Haji di Jeddah

Sementara Ehsan Abi, dari Turki juga merasa senang datang ke Aceh dan melihat Aceh. Kegiatan ini juga diikuti lebih 100 anak-anak di Cahaya Aceh walau sempat diguyur hujan lebat.

“Salah satu platform Cahaya Aceh selain Keislaman dan KeAcehan adalah universal. Jadi Cahaya Aceh selalu terbuka untuk saudara kita di seluruh dunia,” pungkas Azwir.

Para Mahasiswa ini tinggal di berbagai kota di Australia seperti Sydney, Adeleide, Canbera dan lain-lain. Mereka juga melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di Medrese (Pusat pendidikan) Cahaya Aceh dan asik bercengkrama dengan para relawan Cahaya Aceh yang kebanyakan anak muda.

Acara dibuka dengan pembacaan rateb hadad, Doa bulan Rajab dan berakhir dengan makan makan, dan membagikan uang jajan untuk adik-adik di Cahaya Aceh.

Baca Juga:  Jama’ah Muslimin Lampung Timur Gelar Tabligh Akbar

“Alhamdulillah ini ada sedikit jajan untuk adik-adik, hasil Charity teman muslim di Australia. Mereka sangat senang dengan Aceh dan antusias dengan Cahaya Aceh. Walau tempat sederhana tapi spiritnya Luar biasa,” sebut Cetin Abi, yang mendampingi para mahasiswa Internasional itu. (R/R1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.