Bandar Lampung, MINA – Sebanyak 248 calon mahasiswa diterima di Universitas Lampung (UNILA) melalui jalur Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan (PMPAP).
Para mahasiswa diambil sumpahnya di Aula K Lantai 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNILA pada Jumat (10/8).
Badan Pengelola Penerimaan Mahasiswa Baru (PMPAP) menyeleksi sebanyak 1.300 peserta wawancara PMPAP dengan mengerahkan 33 dosen sebagai pewawancara.
PMPAP merupakan program beasiswa yang diperuntukkan bagi lulusan SMA/SMK/MA dari kabupaten atau kota se-Lampung yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana dan berasal dari keluarga prasejahtera.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Program PMPAP merupakan program yang sudah dimulai UNILA sejak tahun 2011 lalu.
Rektor UNILA Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin M.P yang diwakili Wakil Rektor I (Bidang Akademik), Prof. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, pada acara pengambilan sumpah mengatakan mahasiswa UNILA yang diterima melalui jalur PMPAP tidak boleh merasa rendah diri sebab orang yang sukses pada umumnya berasal dari keluarga tidak mampu.
“Dilihat dari latar belakang keluarga, memang saudara semua dikategorikan mahasiswa yang kurang beruntung karena berasal dari keluarga tidak mampu dalam bidang ekonomi. Tapi kalau kita membaca sejarah, hampir semua orang berhasil, sukses di Indonesia maupun dunia, itu berasal dari keluarga tidak mampu,” ujarnya.
Hadir pada kesempatan itu ketua BP PMB UNILA Moneyzar Usman, S.E. M.Si., Wakil BP PMB UNILA Ir. Muhamad Komarudin M.T., Sekretaris BP PMB UNILA Drs. M. Nurdin, M.Si., dan jajaran pemimpin seluruh fakultas.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Program PMPAP yang diinisiasi Kampus Hijau ini diharapkan mampu menjawab persoalan pendidikan, terutama bagi siswa yang berasal dari keluarga prasejahtera. Mengingat fenomena yang muncul di berbagai pelosok daerah terpencil. Seperi mereka yang kurang mampu cenderung memiliki banyak anak dan menikah dengan mereka yang juga berasal dari kalangan prasejahtera.
Mekanisme program membebaskan biaya kuliah full selama delapan semester.
Adapun data jumlah mahasiswa yang lulus berdasarkan fakultas sebanyak 67 orang di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), 47 orang di Fakultas Pertanian (FP), 34 orang di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), 32 orang di Fakultas Teknik (FT), 24 orang di Fakultas Hukum (FH), 23 orang di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan 21 orang di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB).(L/cha/B01/P1).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru