Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

25 Juta Orang Kunjungi Masjid Grand Camlica Istanbul dalam Tiga Tahun

sri astuti - Kamis, 5 Mei 2022 - 08:13 WIB

Kamis, 5 Mei 2022 - 08:13 WIB

28 Views

Masjid Grand Camlica Istanbul. (Foto: Mosqpedia)

Istanbul, MINA – Masjid Grand Camlica Istanbul telah dikunjungi 25 juta orang sejak peresmiannya tiga tahun lalu.

Selain sebagai tempat ibadah yang megah, masjid ini merupakan kompleks paling modern di Turkiye dengan galeri seni, perpustakaan, ruang konferensi, dan Museum Peradaban Islam yang baru diluncurkan.Demikian Anadolu.

Masjid besar, yang digagas oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan didirikan pada 7 Agustus 2013, di Bukit Camlica yang ikonis di Istanbul, memiliki kombinasi arsitektur Ottoman dan Seljuk, dan terletak di sisi Asia Istanbul.

Salah satu simbol kota

Baca Juga: Liga Arab Kutuk Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Empat menara masjid berdiri setinggi 107,1 meter (352 kaki), menandai kemenangan Turki Seljuk di Malazgirt (Manzikert), Turkiye timur, pada 1071 melawan tentara Bizantium yang membuka Anatolia ke pemukiman Turki.

Kubah pusat menggantung 72 meter (236 kaki) di atas tanah, mewakili 72 negara yang tinggal di kota. Kubah kedua memiliki diameter 34 meter (112 kaki), nomor lisensi resmi Istanbul.

Gerbang utamanya, yang memiliki berat 6 ton, berdiri setinggi 6,5 meter (21 kaki) dan memiliki lebar 5 meter, adalah salah satu yang terbesar di seluruh dunia.

Ada delapan loka karya seni, galeri seni seluas 3.500 meter persegi (37.670 kaki persegi), perpustakaan seluas 3.000 mt. (32.290 kaki persegi), aula konferensi dengan kapasitas 1.071 kursi, dan tempat parkir dalam ruangan untuk 3.500 kendaraan di kompleks masjid.

Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa

Ergin Kulunk, kepala Asosiasi Pembangunan dan Pemeliharaan Unit Masjid dan Kebudayaan Istanbul, mengatakan kepada Anadolu Agency masjid tersebut dibuka untuk jamaah pada 7 Maret 2019, dan secara resmi diluncurkan pada 3 Mei di tahun yang sama.

Proyek masjid disiapkan dan selesai dalam 60 bulan dan mendapat perhatian lebih dari yang diperkirakan.

“Meskipun jumlah pengunjung terbatas selama pandemi COVID-19, masjid menyambut lebih banyak pengunjung seiring penurunan kasus virus corona di Turkiye,” kata Kulunk.

“Contoh terbaru dari ini adalah Lailatul Qadar,” katanya mengacu pada malam kemuliaan, yang merupakan turunnya wahyu pertama, Al-Qur’an, kepada Nabi Muhammad.

Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah

“Kami memiliki jamaah yang sangat banyak. Saya kira sekitar 25.000 orang datang ke masjid,” tambahnya.

“Pengunjung kami dan orang-orang yang lebih memilih masjid kami untuk beribadah, datang dari hampir semua bagian Turkiye,” katanya.

Masjid tersebut menampung orang-orang dari banyak negara setelah pembukaan resmi, kata Kulunk, menambahkan masjid Grand Camlica telah masuk daftar tempat untuk dikunjungi di Istanbul.

 

Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah

Lebih dari 50.000 buku di perpustakaan

Kulunk juga mengatakan, Museum Peradaban Islam dibuka pada awal bulan suci Ramadhan. Sejak dibuka bulan lalu, museum ini telah dikunjungi lebih dari 150.000 orang.

Perpustakaan di masjid menyediakan 50.000 buku, dan buka sampai tengah malam.

Nezih Ertug, direktur Museum Peradaban Islam, mengatakan museum dibuka pada awal Ramadhan.

Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah

“Salah satu yang membedakan museum kami adalah artefak-artefak yang belum pernah ada di museum atau pameran sebelumnya dipamerkan untuk pertama kalinya,” katanya.

Dengan hampir 800 karya yang mencerminkan perkembangan seni Islam dari abad ke-7 hingga ke-19, museum ini mencakup 15 bagian tematik seperti seni tenun Turki, karya yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad, dan elemen arsitektur dan dekoratif dalam seni Islam.

Pengunjung museum memiliki kesempatan untuk melihat lebih banyak karya seperti jejak kaki Nabi Muhammad, tirai Ka’bah suci Mekah, kaftan sultan, buku catatan masa kecil Mehmed Sang Penakluk, dan koin era Ottoman.

Ertug juga mengatakan salah satu karya penting museum adalah pedang Suleiman the Magnificent, yang dibawa dari Istana Topkapi.

Baca Juga: Israel Serang Suriah 300 Kali Sejak Assad Jatuh, Situs Militer Jadi Sasaran

Buku-buku sejarah menyebutkan koin Ottoman pertama dikeluarkan selama periode Orhangazi, kata Ertug, tetapi lebih lanjut mengatakan menurut penelitian terbaru, koin pertama ditemukan dikeluarkan oleh Osmangazi, bukan Orhangazi. Kami membawa koin ini, yang merupakan satu-satunya contoh di dunia, ke museum kami. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kerajaan Saudi Sampaikan Pernyataan atas Perkembangan Terkini di Suriah

Rekomendasi untuk Anda