Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

250.000 Demonstran di Inggris Kecam Genosida di Gaza

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Demo di Inggris kecam genosida Israel di Gaza. (Quds Press)

London, MINA – Kota-kota di Inggris menyaksikan demonstrasi massal pada Sabtu (9/8), dengan lebih dari 250.000 warga berpartisipasi.

Ini adalah protes nasional terbesar sejak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan niatnya untuk menduduki seluruh Jalur Gaza.

Laporan Quds Press menyebutkan, aksi protes mengecam eskalasi berbahaya dari krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza.

Forum Palestina di Inggris menyelenggarakan pertemuan ke-30 berturut-turut, menekankan kemarahan rakyat yang semakin meningkat atas apa yang digambarkannya sebagai “perang kelaparan dan genosida” yang dilancarkan terhadap rakyat Gaza.

Baca Juga: PM Kanada Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang menuntut agar pemerintah Inggris, yang dipimpin Perdana Menteri Keir Starmer, mengambil tindakan segera untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel, mengakhiri blokade Gaza, dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap warga sipil.

Adnan Humaidan, Penjabat Presiden Forum Palestina di Inggris, mengatakan, “Jumlah makanan yang terbatas yang masuk ke Gaza tidak mencerminkan kenyataan yang sebenarnya,” seraya mencatat bahwa “harga kebutuhan pokok seperti gula dan keju berada di luar jangkauan sebagian besar keluarga, sementara anak-anak tidak mendapatkan susu selama lebih dari enam bulan, dan pasien tidak mendapatkan obat-obatan penting mereka.”

Ia menambahkan, “Kami muak dengan pernyataan-pernyataan ini, dan kami menuntut agar kata-kata ini diubah menjadi tindakan nyata untuk menghentikan bencana kemanusiaan ini.”

Jurnalis Palestina Ahmed Naouq dari Gaza, ia menyampaikan perasaan rakyat Jalur Gaza, dengan mengatakan, “Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka sekarat karena kelaparan. Mereka tidak ingin disebut pahlawan atau korban. Mereka hanya ingin hidup sebagai manusia biasa. Mereka meminta saya untuk mengatakan: Jangan lelah, teruslah berjuang.”

Baca Juga: WHO: 25 Juta Warga Sudan Terancam Kelaparan, Wabah Kolera Capai 100 Ribu Kasus

Naouq mengkritik posisi pemerintah Inggris, dengan mengatakan, “Keir Starmer memantau, merekam pembantaian, dan mengirimkan senjata. Malu dia, malu semua orang yang membunuh rakyat Gaza.”

Mereka menekankan bahwa protes akan terus berlanjut kecuali langkah-langkah konkret diambil. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump Tuntut Universitas California Bayar Denda Rp16 Triliun karena Biarkan Demo Pro-Palestina

Rekomendasi untuk Anda