Gaza, MINA – Sekitar 250 ribu pengungsi dilaporkan telah kembali ke Kota Gaza sejak diberlakukannya gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, pada Jumat (10/10).
“Sekitar 250 ribu pengungsi telah kembali ke Kota Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan,” ujar Basal kepada Al Jazeera, Sabtu (11/10).
Sebelumnya, pada 29 September, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana 20 poin untuk mengakhiri konflik di Gaza. Rencana itu menyerukan gencatan senjata segera serta pembebasan seluruh sandera dalam waktu 72 jam.
Dalam rencananya, Trump juga mengusulkan agar Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya tidak lagi terlibat dalam pemerintahan Gaza. Sebagai gantinya, wilayah tersebut akan dipimpin oleh “komite Palestina teknokratis dan apolitis” yang berada di bawah pengawasan dewan internasional yang diketuai oleh Trump sendiri.
Baca Juga: UNRWA: 6.000 Truk Bantuan Tertahan karena Israel Belum Buka Akses ke Gaza
Rabu lalu, Trump menyatakan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama perjanjian damai Gaza. Salah satu poin pentingnya adalah pembebasan semua sandera oleh Hamas dan penarikan pasukan Israel ke garis yang telah disepakati kedua pihak.
Gencatan senjata di Gaza ini merupakan yang pertama setelah dua tahun agresi militer Israel yang menewaskan lebih dari 45 ribu warga Palestina dan menyebabkan lebih dari dua juta orang mengungsi.
Sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat serangan udara dan darat Israel yang dimulai sejak Oktober 2023. Masyarakat internasional menyambut gencatan senjata tersebut sebagai langkah awal menuju proses rekonstruksi dan pemulihan kehidupan sipil di Jalur Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Tolak Pembebasan 6 Tahanan Senior Palestina